News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Inspiratif! Program dari Susu Kental Manis Bantu Ibu Tunggal Capai Kemandirian Finansial

Penulis: Anniza Kemala
Editor: Bardjan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aida Damayanti, salah satu peserta program Dapur Ibu Bersama.

TRIBUNNEWS.COM – Upaya mendorong kemajuan UMKM Indonesia memerlukan peranan dari berbagai pihak. PT Frisian Flag Indonesia telah menjalankan upaya tersebut bersama dengan Komunitas Ibu Profesional lewat Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia.

Program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia diluncurkan pada Desember 2021 yang lalu.

Sebagai bagian dari program ini, Frisian Flag juga menginisiasikan Program Dapur Ibu Bersama dalam rangka mendukung 400 UMKM perempuan di Jabodetabek dan Bandung. Program ini telah dimulai sejak bulan Maret 2022 

Lewat Program Dapur Ibu Bersama, Frisian Flag menghadirkan kegiatan pendampingan, pembinaan, dan bantuan pengembangan usaha untuk meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM.

Pembinaan ini dilakukan lewat pelatihan kreasi resep, tantangan kreasi masakan, dan kelas memasak cooking camp

Yang menarik, Frisian Flag turut memberi kesempatan bagi para peserta untuk mengulik beragam resep yang lezat dan unik berbahan Susu Kental Manis FRISIAN FLAG dengan dipandu oleh chef profesional. Beberapa menu tersebut adalah buko nanas, bola ubi, kentang mustofa, pie susu, pie buah, loukoumades, dan minuman  kopi Tualang.

Tingkatkan penjualan dengan resep susu kental manis

Vari Imanusari, salah satu peserta Program Dapur Ibu Bersama asal Bandung.

Lewat resep-resep lezat nan unik serta pembekalan dan pelatihan yang beragam, program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG telah dirasakan manfaatnya oleh para ibu-ibu pelaku UMKM perempuan dalam meningkatkan usaha mereka. 

Ilmu dan keterampilan yang didapatkan juga telah membuka ruang bagi mereka untuk mencapai kemandirian finansial, khususnya bagi para ibu tunggal yang harus berjuang menjadi tulang punggung keluarga.  

Salah satu ibu tunggal yang sukses mencapai kemandirian finansial tersebut adalah Vari Imanusari, peserta program Dapur Ibu Bersama asal Bandung yang merintis usaha toko kue Sweet Delvi. 

Melalui tokonya ini, Vari menjual beragam kue seperti brownies, bolu, kue coklat, pastry, yang dipasarkan ke warung-warung dekat rumah serta secara online melalui status dan group Whatsapp, Instagram, dan Facebook.

Usahanya ini dimulai ini tak lama setelah suaminya wafat mendadak pada tahun 2019. Vari mengungkapkan bahwa ia sempat mengalami kesulitan saat itu, di mana ia harus memikirkan biaya kuliah dan sekolah untuk dua dari tiga anaknya. 

Dengan bantuan dari keluarga dan anak sulungnya, Vari kemudian merintis usaha kue dan bergabung ke Komunitas Ibu Profesional. Lewat keikutsertaannya di Komunitas Ibu Profesional, Vari pun menerima undangan untuk mengikuti Dapur Ibu Bersama. 

“Anak bungsu saya yang sudah bisa cari uang sendiri dengan main game ikut menabung membelikan saya telepon genggam dengan kamera yang bagus dan ring light supaya bisa berjualan online dan belajar di program Dapur Ibu Bersama,” kata Vari. 

Selain belajar membuat kue dengan rasa yang lebih enak dan tampilan yang lebih menarik di Dapur Ibu Bersama, Vari juga  menerima bantuan bahan kue berupa produk SKM FRISIAN FLAG® dan bantuan pengembangan usaha. Ia pun mendapatkan berbagai pengetahuan baru dari para ahli, termasuk soal fotografi kuliner (food photography) agar tampilan kue-kuenya menarik minat pelanggan. 

Setelah mendapatkan beberapa program pembinaan dan bantuan produk dari Frisian Flag Indonesia, Vari pun mulai menjajal resep-resep baru. Beberapa menu baru yang dihadirkannya meliputi pie buah, pie susu, kentang mustofa, dan sosis solo. 

Ia mengungkapkan bahwa pada saat Ramadan dan Idulfitri lalu, penjualannya makin meningkat dengan kue-kue yang lebih variatif dan menarik. 

“Saya tidak menyangka malah bisa memberikan bingkisan kepada orang lain waktu lebaran, di samping dapat ilmu untuk mengatasi kekurangan saya dan akhirnya dapat rezeki dan bantuan tambahan modal, Alhamdulilah,” ucap sosok ibu tunggal ini.

Ke depannya, Vari berharap bisa mendirikan toko kue sendiri. Ia juga berpesan kepada ibu-ibu tunggal yang berniat berusaha untuk tidak berputus asa dan tetap bersedekah agar rezeki terus mengalir. 

“Jangan takut untuk memberi, karena kita akan mendapat rezeki dari Allah SWT. Rezeki itu tidak harus berupa materi, tapi kesehatan, teman-teman, perkumpulan yang baik, kesempatan mengikuti suatu kegiatan positif seperti DIB ini juga merupakan rezeki,” pungkasnya. 

Wujudkan cita-cita  ikut kelas memasak berkat susu kental manis

Aida Damayanti, peserta program Dapur Ibu Bersama asal Bekasi.

Kisah ibu tunggal yang berhasil capai kemandirian finansial juga datang dari Aida Damayanti, seorang pelaku UMKM perempuan asal Bekasi.

Aida harus menjadi tulang punggung keluarga saat suaminya wafat Oktober tahun lalu. Dengan dua anaknya yang masih duduk di bangku SD, ia memang sudah mulai berjualan sejak saat masih menjadi pekerja kantoran. Barang-barang yang dijualnya bisa berupa apa saja, dari kambing kurban sampai pakaian dan aneka masakan. 

Setelah mengikuti program Dapur Ibu Bersama, Aida mulai mencoba membuat dan memasarkan aneka kue seperti pie buah, kentang mustofa, dan pie susu. Dari berbagai jenis kue yang ia tawarkan, pie susu menjadi menu yang mendapat sambutan paling positif. Menurut Aida, hampir setiap hari ia menerima orderan untuk pie susu buatannya. 

Banjirnya pesanan membuat Aida bisa perlahan mandiri secara finansial. Saat ini, ia lanjut mendagangkan kue buatannya dengan sistem pre-order sambil antar jemput dan mendampingi anak-anaknya belajar. 

“Prioritas saya tetap anak-anak, karena kurikulum saat ini tidak mudah. Untuk penjualan saya hanya sistem buka PO, kumpulkan pesanan terlebih dulu atau kalau ada pemesanan dadakan, saya minta waktu H-1,” ujarnya.

Ia pun berkata bahwa selama ini ia selalu bermimpi untuk ikut kelas memasak, namun terasa mahal jika diusahakan sendiri. Karena itu, pengalamannya mengikuti Program Dapur Ibu Bersama adalah cita-cita yang kesampaian.

“Saya senang karena cita-cita saya ikut kelas memasak jadi kesampaian, saya merasa skill bertambah, dan menambah pengetahuan mengenai proses berjualan, sanitasi, dan produk yang sesuai Badan POM, banyak ilmu yang kalau kita beli di luar, itu mahal,” tutur Aida. 

Aida berharap suatu hari nanti dapat mengumpulkan modal yang cukup untuk membuka toko yang menjual berbagai jenis sajian, mulai dari kue, cookies, sampai frozen food.  

“Untuk ibu-ibu tunggal, rezeki itu pasti kalau kita mau berjuang, sabar dan yakin pada Tuhan,” tutupnya. 

Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia, Andrew F. Saputro memuji kesabaran ibu-ibu tunggal yang menjadi tulang punggung keluarga. Ia pun turut mengapresiasi usaha mereka dalam mencapai kemandirian finansial lewat usaha kuliner. 

“Kami bangga ibu-ibu UMKM perempuan yang mengikuti program Kedai Kreatif Susu Kental Manis FRISIAN FLAG: Bersama Majukan UMKM Indonesia telah meraih manfaat untuk mengembangkan usaha mereka dan meraih kemandirian finansial yang berarti bagi keluarga mereka masing-masing,” ujar Andrew F. Saputro. 

“Inisiatif ini adalah salah satu upaya Frisian Flag Indonesia untuk membantu mengembangkan kewirausahaan, khususnya bagi UMKM sebagai penopang perekonomian bangsa dan secara khusus UMKM perempuan di Indonesia. Itu semua sejalan dengan semangat 100 tahun FRISIAN FLAG® #MelajuKuatBersama untuk  membangun Indonesia yang Sehat, Sejahtera, dan Selaras," katanya.

Frisian Flag Indonesia sendiri merupakan salah satu bagian dari industri pangan yang berperan aktif dalam program Orang Tua Angkat Badan POM. Lewat program Dapur Ibu Bersama, Frisian Flag juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mengenai keamanan pangan, khususnya di komunitas UMKM.  

Maka itu, selain pelatihan dan webinar mengenai cara pemasaran melalui digital marketing bersama ahli pemasaran digital serta cara pengemasan, Program Dapur Ibu Bersama juga menyuguhkan webinar yang membahas tentang memproduksi pangan sesuai standar keamanan pangan. Webinar ini menghadirkan pemateri dari Badan POM (BPOM) RI. 

Lewat webinar tersebut, BPOM menekankan kepada para pelaku UMKM untuk selalu berstandar pada keutamaan keamanan pangan dalam menghadirkan inovasi. Dengan mengutamakan keamanan pangan, para pelaku UMKM pun dapat meningkatkan daya saing mereka, yang akan berbanding lurus dengan peningkatan pendapatan dan kesejahteraan para pelaku UMKM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini