Ada juga ikan fusilier yang merupakan pemakan plankton, yang tersebar di sekitar terumbu buatan.
Sedangkan pada 2017-2019, ditemukan ikan konsumsi dengan ukuran besar seperti kerapu (goupper) dengan ukuran lebih dari 30 cm.
Baca juga: Aplikasi Petroport Bikin Aktivitas Bongkar Muat Pupuk di Pelabuhan Jadi Lebih Efisien
Jumlah ini pun semakin berkembang hingga 2021, seiring kenaikan jumlah penempelan karang pada terumbu pasca dilakukan transplantasi untuk mempercepat pertumbuhan.
Adapun, pemantauan terumbu karang buatan ini pun rutin dilakukan oleh Departemen Lingkungan Hidup Pupuk Kaltim dan PKT Diving Club (PKTDC).
Ke depannya, Wijaya mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia melalui Pupuk Kaltim terus mengembangkan pengelolaan program rehabilitasi terumbuh karang secara berkesinambungan, termasuk meningkatkan kesadaran masyarakat dengan lebih berperan dan berkomitmen menjaga ekosistem perairan secara konsisten.
"Langkah ini akan terus kita lanjutkan untuk mengembalikan populasi ikan dan terumbu, sehingga manfaat tak hanya dirasakan masyarakat dan daerah tapi juga ekosistem perairan secara luas," ungkap Wijaya.