News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Ekonomi

8 Dampak Resesi: PHK Massal, Biaya Hidup Meningkat, hingga Isu Kesehatan Mental

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi krisis keuangan karena resesi. Berikut ini dampak resesi.

Memburuknya permintaan konsumen menurunkan ekspektasi pengembalian investasi.

Semua itu dapat menyebabkan penurunan pendapatan termasuk perusahaan media apakah mereka menerbitkan, menyiarkan, atau menjual iklan secara online.

Baca juga: 3 Industri yang Diprediksi Stabil di Tengah Resesi Ekonomi, Salah Satunya Ekspedisi Pengiriman

2. Penurunan kredit dan kepailitan

Ilustrasi menghemat uang. (freepik)

Ketika dihadapkan dengan penurunan dan durasi yang tidak pasti, pemberi pinjaman menjadi lebih selektif terhadap risiko yang akan dihadapi selama resesi.

Resesi dapat membengkakkan piutang perusahaan karena masalah likuiditas berdampak pada konsumen.

Pelanggan yang berutang pada perusahaan mungkin lebih lambat melakukan pembayaran atau gagal melakukannya sama sekali.

3. PHK karyawan dan pengurangan tunjangan

Ilustrasi karyawan terkena PHK (freepik)

Bisnis besar dan kecil dapat melakukan PHK untuk memotong biaya.

Terutama, jika mereka membutuhkan lebih sedikit pekerja untuk memenuhi permintaan yang berkurang dari produk dan layanan mereka.

Produktivitas per karyawan dapat meningkat, namun semangat kerja mungkin menurun karena beban kerja meningkat.

Sementara kenaikan gaji lambat atau berhenti di tengah risiko PHK.

Namun, dalam resesi yang berkepanjangan, pekerja dan manajemen perusahaan dapat mempertahankan eksistensi dengan pengurangan upah dan tunjangan.

Jika perusahaan adalah produsen, mungkin terpaksa menutup pabrik dan menghentikan pekerja yang berkinerja buruk.

Sehingga, hal ini memungkinkan terjadinya PHK massal.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini