Menteri Energi Saudi Abdulaziz bin Salman mengatakan OPEC+ perlu proaktif karena bank sentral di seluruh dunia bergerak "terlambat" untuk mengatasi inflasi yang melonjak dengan suku bunga yang lebih tinggi.
Baca juga: Harga Minyak Naik Menyusul Rencana Pengurangan Produksi dari OPEC+
Pemotongan produksi hari Rabu sebesar 2 juta barel per hari didasarkan pada angka-angka dasar yang ada.
Ini berarti pemotongan tersebut tidak akan terlalu dalam karena produksi minyak OPEC+ turun sekitar 3,6 juta barel per hari dari target produksinya pada Agustus.
Kurangnya produksi terjadi karena sanksi Barat terhadap negara-negara seperti Rusia, Venezuela dan Iran dan masalah produksi dengan produsen seperti Nigeria dan Angola.
Pangeran Abdulaziz mengatakan pemotongan sebenarnya adalah 1,0-1,1 juta barel per hari. Tak lama setelah pengumuman OPEC+, harga acuan minyak mentah Brent naik di atas US$ 93 per barel pada hari Rabu.
Pertemuan OPEC+ berikutnya akan berlangsung pada 4 Desember 2022.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie | Sumber: Kontan