News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Emak-emak di Lombok Raup Cuan Besar dari Pemasaran Digital

Penulis: Naufal Lanten
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produk UMKM di Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB, Rabu (5/10/2022). Seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Lombok, Yosi bercerita soal pengalamannya yang mampu memasarkan produknya olahan makanannya ke luar daerah.

Laporan Reporter Tribunnews.com, Naufal Lanten

TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Seorang pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Lombok, Yosi bercerita soal pengalamannya yang mampu memasarkan produknya olahan makanannya ke luar daerah.

Ombak Food, nama produknya, sukses terjual ke luar daerah melalui digital marketing atau pemasaran digital.

Yosi pun membagikan kisahnya. Awalnya, Yosi mengikuti program Bakti Kominfo terkait pelatihan digital marekting.

Baca juga: Pertamina Dorong Ratusan UMK Daerah Naik Kelas Manfaatkan Pemasaran Digital

Sebelum mengikuti program tersebut, ia mengaku bahwa dirinya adalah ibu rumah tangga yang tidak tahu cara berjualam lewat online.

“Jadi sebelum saya mengikuti pelatihan, saya tidak begitu memahami apa itu digital marketing, apa itu sosial media.”

“Kami benar-benar kayak emak-emak yang gaptek (gagap teknologi), dan terus kami juga  saat itu kami sudah nyaman dengan pemasaran kami yang masih offline,” kata Yosi di Desa Sukarara, Lombok Tengah, NTB, Rabu (5/10/2022).

Dilanjutkannya bahwa setelah mendapat pelatihan dari Bakti, Yosi memahami begitu pentingnya digital marekting untuk penjualan produk.

Dengan memahami pentingnya digital marketing itu membuat Yosi melebarkan jangkauan penjualannya melalui sosial media.

Meski bisnisnya sempat tertampar pandemi Covid-19, namun Yosi mengatakan bisnisnya bertahan berkat pelatihan digital marketing oleh Bakti Kominfo.

Baca juga: Di Era Sekarang, Pelaku Bisnis Dituntut Memahami Pemasaran Digital

Kala itu, lanjut dia, dirinya diajarkan cara membuat platfom Whatsapp Bussines, cara mengefisienkan penggunaan Instagram untuk bisnis hingga penggunaan Google My Bussines.

“Ini sangat penting, karena ternyata Google My Bussines ini sangat penting karena itu sangat memudiahkan konsumen-konsimen yang dari luar daerah untuk menemukan lokasi usaha kami,” katanya.

“Terbukti banyak sekali wisatawan luar daerah berkunjung ke lokasi usaha kami,” ujarnya menambahkan.

Setelah mengikuti program pelatihan Bakti Kominfo ini, sambung Yosi, usahanya pun turut mengalami peningkatan pendapatan.

Sebab awalnya bisnis yang dijalankan secara luring ini dapat menjangkau konsumen yang dapat membeli online.

“Tentunya kami dengan digital marketing bisa menjangkau konsumen yang awalnya tidak bisa kami jangkau dengan pemasaran offline,” ujarnya.

Atas capaiannya itu, Yosi pun bersyukur serta mengapresiasi gerakan yang dilakukan Kominfo yang telah memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM di Desa Sukarara, Lombok Tengah ini.

Baca juga: Di Era Sekarang, Pelaku Bisnis Dituntut Memahami Pemasaran Digital

“Itu alhamdulillah kami berterima kasih sekali kepada Kominfo karena telah melatih kami emak-emak yang gaptek, alhamdulillah menjadi melek digital.”

“Dan alhamdulillah juga omzet kami bsisa meningkat karena pelatihan digital marketing dari Bakti,” ucap Yosi.

Untuk diketahui, pemerintah terus mendorong perkembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Satu di antara sederet langkah dorongan itu diberikan dengan pemanfaatan teknologi informasi dan telekomunikasi di semua daerah di Indonesia, tak terkecuali di wilayah terdepan, tertinggal dan terluar atau 3T.

Itu pula sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang disampaikan pada saat rapat kabinet terbatas tanggal 3 Agustus 2020, yang salah satunya adalah untuk segera melakukan percepatan perluasan akses infrastruktur digital dan penyediaan layanan internet.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menindaklanjuti dengan melaksanakan perencanaan program pembangunan BTS 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) di lokasi-lokasi yang belum terlayani dengan sinyal 4G.

Baca juga: Mendag Zulkifli: Pemasaran Digital Bantu Perusahaan Bertahan di Tengah Krisis Pandemi

Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menilai kehadiran BTS 4G berperanan penting bukan hanya memberikan dampak pada inklusivitas, namun juga multiplier effect pada variabel-variabel ekonomi lainnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini