News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Punya Stok 449 Ribu Ton, Holding Perkebunan Nusantara Jaga Kestabilan Harga Gula 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pada Jumat (1/4/2022) lalu, Holding Perkebunan Nusantara menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Batang melakukan tanam tebu perdana yang dihadiri oleh Mohammad Abdul Ghani, Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) bersama dengan Wihaji, Bupati Kabupaten Batang.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) berkomitmen menjalankan peran sebagai stabilisator pasokan dan harga gula nasional.  

Selain melakukan pembelian langsung Gula Kristal Putih (GKP) milik Petani Tebu Rakyat (PTR) dengan harga yang telah disesuaikan pemerintah, PTPN Group juga berupaya menjaga stok gula nasional.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Mohammad Abdul Ghani, memastikan stok dan harga gula petani saat ini terjaga dengan baik.

Baca juga: Asosiasi Petani Tebu Khawatir Rancangan Perpres Swasembada Gula Jadi Ruang Impor

“Sebagaimana mandat dari pemerintah, bahwa kami terus berupaya mewujudkan swasembada gula nasional untuk stabilitas harga, serta tentu saja untuk meningkatkan kesejahteraan petani tebu,” ujar Abdul Ghani dalam keterangannya, Kamis (13/10/2022). 

Abdul Ghani menyampaikan, per 11 Oktober 2022, stok gula nasional PTPN Group mencapai 449 ribu ton. 

Jumlah tersebut merupakan gabungan dari tujuh anak usaha holding, yakni PTPN II, PTPN VII, PTPN IX, PTPN X, PTPN XI, PTPN XII, dan PTPN XIV, yang akan segera mengakhiri masa giling tebu tahun ini.

Sesuai ketentuan pembelian GKP milik PTR dengan nomor DPAT/KEP/18/2022, lanjut Abdul Ghani, harga pembelian gula kristal putih (GKP) dari petani sebesar Rp11.500 per kilogram, atau meningkat Rp1.000 dari harga tahun lalu. 

“Berdasarkan aturan itu, PTPN Group hanya membeli GKP melalui perwakilan Petani Tebu Rakyat (PTR), dengan harapan agar hasil penjualan sepenuhnya masuk ke kantong petani, tanpa potongan jasa atau fee penjualan,” ujarnya.

Baca juga: Genjot Kinerja Melalui Inovasi, PTPN Group Serap Karya Inovator Muda

Ia menilai, langkah tersebut merupakan salah satu wujud komitmen PTPN Group dalam menjaga keekonomian hasil budi daya tebu dan usaha gula milik petani. 

Petani tebu rakyat yang menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri gula nasional, kata Abdul Ghani, merupakan mitra strategis bagi PTPN Group. 

“Tentunya PTR mempunyai peran penting terhadap perseroan sebagai penyedia bahan baku dan barang setengah jadi,” paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini