News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pekan Depan Laju IHSG Berpotensi Terkoreksi Kembali Hingga ke Level 6.500, Ini Sejumlah Faktornya

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas kebersihan bekerja dengan latar layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan. IHSG berpotensi terkoreksi kembali pada pekan depan biarpun ada peluang rebound di akhir pekan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi terkoreksi kembali pada pekan depan biarpun ada peluang rebound di akhir pekan.

Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, hal tersebut didorong kekhawatiran inflasi di Amerika Serikat (AS) masih tinggi, disusul kemungkinan kebijakan Bank Sentral AS atau The Fed yang masih agresif.

"Di sisi lain, pembatasan aktivitas di China akibat kebijakan nol covid juga menambah sentimen negatif pasar keuangan," ujar dia melalui risetnya, Minggu (16/10/2022).

Baca juga: Inflasi di Amerika Serikat Tercatat Masih Tinggi, Bagaimana Dampaknya Terhadap Indonesia?

Selain itu, Hans mengungkapkan, pelaku pasar memperhatikan kebijakan pemerintah Inggris setelah pergantian Menteri Keuangan.

Kemudian dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) berpeluang kembali menaikkan suku bunga untuk mendukung nilai tukar yang tertekan.

Dengan beberapa faktor pendorong tersebut, dia memperkirakan IHSG akan mengalami pelemahan hingga 6.500 pada pekan depan.

"IHSG berpeluang melemah pada pekan depan dengan support di level 6.559 hingga 6.736, dan resistance di level 6.943 sampai level 7.000," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini