Presidensi G20 di Indonesia mengusung terwujudnya transformasi digital, membuat masyarakat kecil pelaku UMKM bisa go international.
TRIBUNNEWS.COM – Bill Gates, miliarder Negeri Paman Sam dalam bukunya Business @ The Speed of Thought (1999), meramalkan tentang kejayaan internet di masa depan. Dua dekade prediksi itu kini terbukti, kehidupan manusia dimudahkan berkat adanya internet.
Isi buku termasuk menguraikan tentang peran perangkat seluler untuk berkomunikasi, pembayaran instan, hingga platform media sosial untuk bersosial.
Ramalan Bill Gates di atas sebagai bukti peradaban yang benar-benar tengah dirasakan dunia melalui transformasi digital. Manusia menggunakan internet mempermudah kehidupan segala lini.
Antara lain mulai dalam hal bersosial hingga berbisnis.
Wujud transformasi digital dalam berbisnis dirasakan oleh seorang Yani Mardiyanto, pemilik UMKM kain lukis Nasrafa. Terutama dalam hal pemasaran dan promosi produk hasil karya kerajinan tangan miliknya.
Mau beradaptasi dan keinginan untuk melek teknologi mengantarnya pada pameran mentereng acara G20. Yakni event Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Alila Hotel Solo, 29-31 Maret 2022.
Pameran menampilkan produk UMKM pilihan itu membuat produk kain lukis Nasrafa dikenal luas mancanegara. Bahkan hubungan bisnisnya terus berangsur dengan mengekspor payung lukis khas Nasrafa hingga ke Jepang.
Baca juga: Presidensi G20 Dinilai Bisa Beri Dampak Positif untuk Ekonomi Indonesia dan Bukti Pulih dari Pandemi
Hal itu pun sejalan dengan misi Presidensi G20 di Indonesia, mewujudkan transformasi digital inklusif, memberdayakan, dan berkelanjutan.
“Alhamdulilah produk Nasrafa dibeli delegasi dari Jepang dan Belanda. Saya juga diundang pameran di Jepang sudah tiga kali setelah acara G20,” jelas Yani ditemui Tribunnews.com, Minggu (16/10/2022).
“Bahkan empat produk yakni tas goni lukis, pouch goni lukis, topi goni lukis, dan syal ikat goni lukis telah diekspor ke Osaka, Jepang dan selanjutnya (ekspor, Red) ke Turki,” imbuhnya.
Keberhasilannya itu lantas tak terjadi begitu saja, Yani tumbuh dengan pembelajaran serta kegagalannya dalam berusaha.
Peran dinas pemerintah daerah setempat juga membuatnya kaya akan ilmu. Terkait produksi, pengemasan hingga promosi serba digital diakuinya sangat membantu.
Dirinya mencontohkan, Nasrafa memanfaatkan market place untuk menjual dan mempromosikan produknya. Demikian telah dilakukannya sejak 2018, saat persaingan bisnis mulai digaungkan juga di media sosial.