News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

G20 dan Transformasi Digital Menguntungkan Pelaku UMKM, Goni Lukis Laris Manis Sampai ke Jepang

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yani Mardiyanto di lapak Nasrafa saat pameran Trade, Industry, and Investment Working Group (TIIWG) G20 di Alila Hotel Solo, 29-31 Maret 2022.

Begitu pula saat pandemi Covid-19 menyerang sektor ekonomi Tanah Air pada 2020, market place menjadi satu-satunya jalan Yani menjual produk Nasrafa di tengah keterbatasan gerak dan sepinya kegiatan.

Sebelum menggunakan market place, Yani mengakui jika pembelinya kebanyakan hanya warga lokal di Jawa Tengah. Namun setelah aktif melek teknologi termasuk mengoperasikan market place, penjualan meningkat.

Alhasil tak hanya pembeli lokal Jawa Tengah yang melirik dagangannya, pembeli dari tetangga sebelah yaitu Singapura pun memesan produk Nasrafa.

Positifnya berjualan lewat market place membuat pendapatannya naik hingga 30 persen.

“Intinya setelah menggunakan market place, saya jadi lebih gampang berjualan dan bertransaksi, pelanggan semakin luas ke mancanegara,” paparnya.

Cerita yang sama juga dialami oleh Rina Sulistyaningsih, pemilik Lintang Kejora, kerajinan tangan etnik di Solo.

Perempuan yang memulai usaha dengan menjahit dompet dan tas ini bisa mengekspor dagangannya ke Singapura pada 2022 ini.

Ia turut memanfaatkan media sosial seperti Instagram hingga Facebook untuk promosi dan berjualan.

“Saya juga membuat website untuk berjualan. Jadi ada web ada juga medsos, semuanya membuat dagangan laris manis,” ungkap dia saat diwawancarai pada Senin (17/10/2022).

“Pokoknya untung karena jualan di era digital ini.”

Dorong Digitalisasi UMKM

Yani Mardiyanto, pemilik kain lukis Nasrafa foto bersama produk kain lukis (TribunSolo.com/Chrysnha)

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, dalam side event G20 Indonesia bertajuk Digital Economy to Support SDGs, Senin (8/8/2022) mengungkapkan, saat ini sebanyak 83 persen pelaku UMKM nasional bergantung pada digitalisasi.

Dari angka itu, 73 persen di antaranya telah memiliki akun di lokapasar (e-commerce) dan sebanyak 82 persen telah memasarkan produknya secara digital.

Hingga Juni 2022, jumlah UMKM yang telah masuk ke dalam ekosistem digital telah mencapai 19,5 juta pelaku usaha, atau 30,4% dari total UMKM yang tercatat sekitar 64 juta pelaku usaha.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini