Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BOSTON – Starry, penyedia layanan internet yang berbasis di Amerika Serikat (AS), berencana memberhentikan setengah dari pekerjanya (lebih dari 500 orang).
Dilansir dari The Verge, Jumat (21/10/2022) perusahaan juga memberi tahu investor bahwa mereka tidak dapat lagi mengandalkan ekspektasi yang ditetapkan untuk tahun ini, menyusul pendapat perusahaan yang mengalami penurunan sebesar 90 juta dolar AS sejak awal 2022.
Bahkan, CEO Starry, Chet Kanojia mengatakan bahwa perusahaan akan membekukan perekrutan dan pengeluaran yang tidak penting.
“Bagian lain dari langkah-langkah pemotongan biaya termasuk mengurangi rencana ekspansi,” kata Kanojia.
Baca juga: Pasar Komputer Lesu, Intel Corp Berencana Lakukan PHK Terhadap Ribuan Tenaga Kerjanya
Sementara itu, Kanojia menambahkan bahwa Starry akan tetap memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya, meskipun perusahaan tengah dihadapkan pada situasi sulit.
Sejak diluncurkan pada 2016, Starry telah menyediakan layanan internet gigabit menggunakan jaringan nirkabel.
Perusahaan bekerja dengan menggunakan antena besar dengan mengirimkan data ke antena lain yang lebih kecil yang tersebar di seluruh kota, kemudian data akan terhubung ke router yang lebih tradisional.
Di sisi lain, perusahaan juga telah go public pada awal tahun ini melalui SPAC dengan mengumpulkan dana sekitar 176 juta dolar AS.
Starry bukan satu-satunya perusahaan yang melakukan PHK besar-besaran terhadap karyawannya. Sebelumnya, beberapa perusahaan besar seperti Ford, Snap, Crypto.com, Tesla, Wayfair, dan Warner Bros juga telah merumahkan ratusan bahkan ribuan pekerjanya.