News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Ekonomi

Mendag Zulkifli Hasan Minta Pengusaha Cari Peluang Pasar Ekspor di Tengah Ancaman Resesi Ekonomi

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta para pelaku usaha untuk mencari peluang pasar ekspor di tengah adanya ancaman resesi ekonomi yang akan menghantam global, termasuk Indonesia.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta para pelaku usaha untuk mencari peluang pasar ekspor di tengah adanya ancaman resesi ekonomi yang akan menghantam global, termasuk Indonesia.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan, salah satu peluang yang dimaksud adalah, menggencarkan ekspor ke negara-negara yang memiliki pangsa pasar potensial.

Menurutnya, pasar non-tradisional seperti di wilayah Timur Tengah (negara jazirah Arab), Asia Selatan, hingga Afrika merupakan menyimpan potensi besar.

Baca juga: Wakil Menteri Perdagangan Dorong Pengusaha Muda Perluas Pasar Ekspor

"Buat kita resesi ini harus dijadikan peluang, memang dunia melambat terutama barat. Tapi Asia Selatan itu ada,5 miliar orang dan uangnya ada, selama ini kita ngak liat," ucap Mendag Zulhas di The Kasablanka Hall Jakarta, Kamis (27/10/2022).

"Sekarang kita serbu dong. Timur tengah kan negara minyak, nggak (terlalu terdampak) resesi dia. Afrika juga sumber daya alamnya banyak, uangnya ada. Nah makanya kita masuk," sambungnya.

Zulhas menilai Indonesia termasuk negara yang mampu bertahan dari ancaman resesi global.

Hal tersebut terlihat dari kinerja ekonomi dan ekspor Indonesia yang tercatat masih terus mengalami tren pertumbuhan.

"Di tengah dunia yang seperti ini, kita bersyukur kita masih tumbuh 5,44 persen. Memang tidak yang tertinggi, tapi masih rata-rata tertinggi di dunia," papar Zulhas.

"Kita di triwulan pertama juga masih surplus ekspor kita, yaitu 35 miliar dolar AS. Tumbuh 35,42 persen," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini