TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Falah Inovasi Teknologi (Falah) dan Havelsan sepakat untuk bekerja sama dalam pengembangan berbagai produk untuk pelatihan dan simulasi di bidang teknologi pertahanan.
Kerjasama ini dimulai dengan pengembangan shooting simulator, parachute simulator dan flight simulator.
Ke depannya akan ada lebih banyak produk yang akan dikembangkan bersama.
Baca juga: KKIP Harapkan Indo Defence 2022 Jadi Momentum Dongkrak Industri Pertahanan Dalam Negeri
Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) kerjasama antar kedua pihak dilakukan pada pameran pertahanan IndoDefence 2022 yang dihadiri oleh Presiden Joko Widodo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Rabu (2/11/2022).
Havelsan, merupakan perusahaan pertahanan ternama asal Turki milik Turkish Air Force Foundation, yang telah berkecimpung di industri ini sejak 1982 dan memberikan banyak solusi bagi kebutuhan militer dan non-militer.
Produk-produk yang dikembangkan Havelsan bertujuan agar pelatihan menjadi lebih cepat, efisien, hemat biaya dan dapat dilakukan berulang-ulang.
Dalam kerjasama ini pelatihan juga dibangun dengan skenario dan lingkungan yang realistis serta bebas resiko.
Komisaris sekaligus CTO Falah, Deni Muslim menyampaikan bahwa Havelsan adalah mitra strategis untuk teknologi dalam pengembangan berbagai produk training dan simulasi.
“Kita sangat gembira dapat menjalin kerja dengan Havelsan karena mereka memiliki pengalaman yang panjang dan memiliki visi serta semangat yang sama terutama terkait pengembangan industri dan transfer of technology,” ujarnya.
Baca juga: Menhan Prabowo: Peserta Indo Defence 2022 Terdiri Dari 950 Perusahaan, 158 dari Dalam Negeri
Noviayana, CEO Falah menceritakan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan babak baru bagi kedua pihak setelah pertemuan pertama di event International Defence Exhibition (IDEX) Abu Dhabi tahun 2021 silam.
“Kami bertemu pertama kali di IDEX 2021 Abu Dhabi dan berlanjut pada due diligence, saling mengunjungi, kami berkunjung ke Ankara dan mereka berkunjung ke Jakarta,” ujar Noviayana.
Dalam kerangka kerja sama ini, Falah akan melakukan inovasi pada perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem agar dapat sesuai dengan kebutuhan aparat militer Indonesia, aparat keamanan, aparat penegak hukum dan berbagai pasukan khusus.
Inovasi dilakukan termasuk namun tidak terbatas pada penyesuaian parasut, senjata dan kustomisasi pesawat, serta visual database Indonesia dan berbagai skenario pelatihan khusus.
Pada kesempatan ini CEO Havelsan, Mehmet Akif Nacar, menyampaikan bahwa Indonesia dan Asia Tenggara memiliki posisi yang penting bagi Havelsan dan Falah adalah mitra yang tepat.