Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Holding BUMN Pangan (ID Food) Frans Marganda Tambunan menyebut dalam menjaga stabilisasi harga dan stok pangan di pasar, dilakukan melalui kerja sama di bagian hulu dan hilir.
Di bagian hulu, Frans mengatakan kini BUMN memiliki program bernama Makmur.
Program tersebut merupakan kerja sama antar perusahaan BUMN bidang pangan dalam proses tata niaga pertanian.
Baca juga: Pemerintah Harus Fokus Jaga Stabilitas Harga Pangan untuk Tumbuhkan Kepuasan Publik
Frans mencontohkan ada PT Pupuk Indonesia sebagai perusahaan holding yang membantu penyediaan kepastian pupuk.
Lalu, ada Bank BRI dan Himpunan Bank Milik Negara (HIMBARA) yang membantu kepastian pendanaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan lainnya.
"Kemudian kami ada RNI, Bulog, dan PTPN di bagian hilir. Mereka siap menjadi offtaker dari produk-produk yang meraka hasilkan," kata Frans di Pasar Induk Beras Cipinang, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Senin (7/11/2022).
Dalam offtaker itu, Frans menyebut pihaknya juga sedang berkoordinasi bersama Kementerian Keuangan dan Badan Pangan Nasional.
Koordinasi tersebut dimaksudkan sebagai persiapan menyusun skema dan pendanaan penyerapan hasil-hasil petani, peternak, dan nelayan.
"Nantinya kita bisa membangun cadangan pangan nasional. Sehingga kita punya stok bahan-bahan itu," ujarnya.
"Bila sewaktu-waktu ada harga atau gejolak inflasi, pemerintah lewat BUMN sudah punya buffer untuk bisa melakukan intervensi di pasar guna menstabilisasikan harga dan stok," kata Frans.