News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemerintah Gencarkan Produksi Minyak Makan Merah untuk Cegah Stunting pada Balita

Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Minyak Makan Merah. Pemerintah gencar memproduksi minyak makan merah (M3) di tiga wilayah Sumatera Utara.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah gencar memproduksi minyak makan merah (M3) di tiga wilayah Sumatera Utara.

Produksi minyak tersebut diyakini mampu mendorong kesejahteraan masyarakat. Disisi lain, kandungan minyak makan merah dapat memberikan manfaat bagi kesehatan.

Peneliti dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Frisda Rimbun Panjaitan menyampaikan, kandungan nutrisi pada minyak makan merah mampu memperbaiki gizi pada balita.

Baca juga: Stunting Heroes Awarding 2022 Jadi Langkah Awal Dorong Penurunan Angka Stunting di Provinsi Banten

"Minyak makan merah nantinya akan menolong kita didalam memperbaiki gizi terutama untuk balita. Dan itu bisa merupakan suplemen atau pranata gizi untuk stunting," kata Frisda saat konferensi pers di Gedung Kemenkop UKM, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Dikatakan Frisda, minyak makan merah juga memiliki nutrisi fitosterol dan squalen. Keduanya memiliki manfaat untuk menyeimbangkan lemak jahat dan lemak baik dalam tubuh.

"Kalau kita tau minyak CPO warna nya merah, kandungan nutrisinya sangat banyak. Yang paling besar fitosterol dan squalen dalam kandungan minyak itu adalah pro vitamin A, vitamin E. Ini hampir tidak dipunyai oleh minyak nabati manapun di dunia," tutur dia.

Sementara itu, Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM, Ahmad Zabadi mengatakan, produksi minyak makan merah memiliki manfaat yang mampu meningkatkan kesehatan.

"Sebenarnya dari kandungan juga termasuk dari kontribusi. Meningkatkan tingkat kesehatan dan protein tinggi dari minyak makan merah dan berkontribusi dalam program stanting," kata Ahmad Zabadi.

Baca juga: 2024 Pemerintah Target Angka Stunting 14 Persen, Moeldoko: Perlu Dukungan dari Pusat Sampai Daerah

Tak hanya itu, Ahmad menjelaskan, produksi minyak makan merah memiliki cita rasa yang lebih enak dan harga yang terjangkau bagi masyarakat. 
 
"Kami mendapatkan satu gambaran bahwa minyak makan merah yang akan kita produksi oleh koperasi sangat prospektif, tidak mengurangi rasa bahkan menjadi lebih enak dan pasti lebih sehat. Karena kandungan protein nya masih tinggi dan akan dapat dinikmati dengan harga yang lebih terjangkau," tuturnya.

Adapun mengutip disbun.kaltimprov.go.id, minyak kelapa sawit mentah (crude palm oil/CPO) olahan tahap pertama berwarna merah pekat dan mengandung beta karoten provitamin A sebanyak 600-1000 mg per kg atau ppm.

Minyak makan merah memiliki kandungan vitamin A yang lebih tinggi, karena produksinya tidak melalui proses pembersihan atau bleaching yang menghilangkan kandungan vitamin A.

Selama ini, proses pengolahan CPO menjadi minyak sawit goreng meliputi penghancuran provitamin A secara besar-besaran, untuk memperoleh minyak goreng yang jernih atau berwarna agak kuning.

Proses pengolahan ini yang disebut sebagai pemurnian, juga merusak vitamin E yang juga terkandung dalam CPO.

Baca juga: CEO Tribun Network Puji Stunting Heroes Awarding 2022: Semoga Memotivasi untuk Mencegah Stunting

Adapun manfaat minyak makan merah yakni, Karotenoid yang terdapat dalam minyak sawit merupakan provitamin A yang sangat mudah diserap oleh sel mukosa saluran pencernaan manusia, lalu diubah menjadi vitamin A atau retinol dengan potensi konversi sebesar 98 persen.

Minyak kelapa sawit merah merupakan sumber karotenoid dan vitamin E, yang bertindak sebagai antioksidan untuk membantu mencegah kerusakan sel.
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini