News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penelitian Epson Ungkap Pencegahan Perubahan Iklim Jadi Fokus Utama Perhatian Global

Editor: Content Writer
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Climate Reality Barometer, penelitian yang dilakukan Epson

TRIBUNNEWS.COM - Menurut temuan terbaru dari penelitian Climate Reality Barometer kedua dari Epson, saat ini, orang-orang di seluruh dunia meningkatkan upaya-nya untuk mencegah perubahan iklim. 

Penelitian ini menunjukkan bahwa ekonomi dunia hadir sebagai gangguan dari upaya untuk mengatasi tantangan perubahan iklim. Padahal, perubahan iklim kini menjadi perhatian utama bagi banyak orang.

Terlepas dari setahun dampak iklim yang belum pernah terjadi sebelumnya, hasil survei mengungkapkan bahwa orang-orang makin optimis bencana iklim dapat dihindari. Namun, data juga menunjukkan, terdapat variasi yang signifikan dalam tingkat kepercayaan, yang didorong oleh berbagai faktor, seperti ekonomi dan usia.

Masalah keuangan menjadi perhatian utama masyarakat, yaitu ‘memperbaiki ekonomi’ (22 persen) dan ‘kenaikan harga’ (21%) yang berada di urutan teratas dalam daftar prioritas responden serta perubahan iklim menempati urutan ketiga (20%). 

Terlepas dari penurunan ekonomi global, konflik, dan tagihan energi yang melonjak, krisis iklim tetap menjadi perhatian banyak orang di seluruh dunia.

Namun, kekhawatiran iklim tidak mengarah pada pesimisme. Sebelum COP 26 pada November 2021, 46% responden global optimis bahwa bencana iklim dapat dihindari. 

Saat dunia bersiap untuk COP27 di Mesir tahun ini, optimisme telah meningkat sebanyak 48%. Hal tersebut terjadi terlepas dari dampak perubahan iklim yang disaksikan selama setahun terakhir, menunjukkan 'defisit realitas' pada orang-orang yang berpotensi salah dalam memahami dampak perubahan iklim di masa depan untuk dunia.

Ditemukan lebih lanjut, rata-rata global menutupi variasi regional yang mengejutkan dalam tingkat kepercayaan. Nyatanya, optimisme lebih rendah di sebagian besar negara maju daripada di negara berkembang.  

Hal ini terlihat dari negara anggota G7 yang mencatat tingkat optimisme secara signifikan di bawah rata-rata global 48%: Kanada (36,6%); Prancis (22,5%); Jerman (23,8%); Italia (25,2%); Jepang (10,4%); Inggris (28,4%); dan AS (39,4%). 

Sementara itu, ekonomi yang berkembang pesat dan tumbuh cepat mencatat tingkat optimisme iklim secara signifikan di atas rata-rata global: China (76,2%); India (78,3%); Indonesia (62,6%); Kenya (76%); Meksiko (66%); dan Filipina (71,9%). 

Temuan juga menunjukkan bahwa usia merupakan faktor, dengan rentang usia tertua dan termuda paling peduli tentang perubahan iklim. 

Mereka yang berusia 55 tahun ke atas adalah satu-satunya kelompok yang melihat perubahan iklim sebagai masalah global yang paling mendesak (22,2%), sedangkan kelompok usia 16 hingga 24 menempatkannya di peringkat kedua (19,3%), dan rentang usia lainnya menempatkannya di peringkat ketiga. 

Yasunori Ogawa, presiden global Epson, mengatakan bahwa tujuan perusahaan Epson berfokus pada peningkatan kehidupan dan planet ini dan akan menggunakan sumber daya yang signifikan untuk mencapai hal ini. 

"Kami berharap wawasan mengenai Barometer ini akan membantu pemerintah, industri, dan individu untuk meningkatkan upaya mereka dalam mencegah bencana iklim. Meskipun kami tahu jalan masih panjang, kami percaya kami dapat membangun masa depan yang lebih baik jika kami bekerja sama dan bertindak sekarang,” ungkapnya  

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini