Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komponen chip semikonduktor yang langka saat pandemi akibat terganggunya rantai pasok, menjadi alasan pertumbuhan sektor industri otomotif dan elektronika sedikit terhambat.
Guna mengurangi ketergantungan komponen chip semikonduktor yang didatangkan dari luar negeri, Kementerian Perindustrian akhirnya menggandeng perusahaan asal Amerika Serikat, Marvell Technology.
Sebagai bentuk komitmen pengembangan industri semikonduktor di Indonesia, Kemenperin menjalin kerja sama dengan Sehat Sutardja, seorang inovator yang mengembangkan teknologi semikonduktor.
Baca juga: Kembangkan Industri Semikonduktor di Indonesia, Kemenperin Upgrade Skill SDM
Kerja sama ini secara simbolis dilakukan melalui penandatanganan kesepakatan oleh Sekretaris Jenderal Kemenperin, Dody Widodo dengan inventor Sehat Sutardja yang juga merupakan co-founder perusahaan semikonduktor Marvell Technology.
"Kami berupaya mengurangi ketergantungan semikonduktor yang rantai pasoknya semakin sulit dan kebutuhan makin lama makin tinggi, sehingga kita mesti menyiapkan supply-nya," tutur Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Bali, Selasa (15/11/2022).
Kemenperin berharap, kerja sama ini dapat mendorong pengembangan dan peningkatan kapasitas industri semikonduktor di Indonesia, sehingga mampu memiliki industri semikonduktor secara mandiri dan terstruktur untuk masa yang akan datang.
Bentuk kerja sama ini akan diwujudkan dengan pembangunan Pusat IC Desain (IC Design Center) di Indonesia.
Menperin menginginkan kerja sama ini dapat disusun sedetail mungkin agar menjadi suatu pijakan penting bagi tumbuhnya industri semikonduktor di Indonesia.
"Pak Sehat juga merupakan diaspora cemerlang yang memiliki banyak hak paten. Kecemerlangan pemikiran Beliau perlu kita manfaatkan dengan baik," imbuhnya.
Sehat Sutardja menyampaikan, dirinya menyambut baik kerja sama tersebut sebagai bentuk kontribusinya dalam pengembangan teknologi di Indonesia dan berpartisipasi dalam pertumbuhan industri di masa depan.
Ia menyatakan keinginannya untuk membawa teknologi-teknologi yang diciptakannya kembali ke Indonesia.
"Harapannya, di masa depan teknologi-teknologi tersebut dapat diproduksi melalui kerja sama dengan pemerintah dan perusahaan Indonesia," ungkap Sehat.
Melalui kerja sama antara pihaknya dengan Kementerian Perindustrian, ada pesan yang ingin disampaikan, terutama bagi masyarakat Indonesia yang saat ini berkarya di negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat.
"Kita perlu berupaya sebaik-baiknya dan mencoba hal-hal yang menjadi tantangan, terutama bagi generasi muda," ucap Sehat.