Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia meminta progres investasi POSCO tahap II untuk segera dipercepat.
Hal itu dia sampaikan dalam acara pertemuan dengan Presiden Direktur POSCO Jeong Tak disela gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di Bali, Senin (14/11/2022).
Bahlil menegaskan urgensi progres investasi POSCO tahap II bersama PT KS, serta investasi Posco pada konsorsium proyek Grand Package industri baterai listrik terintegrasi dengan total nilai investasi mencapai 9,8 miliar dolar Amerika Serikat.
"Saat ini kita fokus percepat implementasinya. Untuk itu, proses negosiasi dengan pemerintah sebaiknya melibatkan seluruh anggota konsorsium agar bisa diputuskan cukup dengan satu kali rapat," kata Bahlil dikutip dalam keterangannya, Rabu (16/11/2022).
Baca juga: Menteri Bahlil Khawatirkan Ketegangan Geopolitik China dan Taiwan: Timbulkan Ketidakpastian
Di sisi lain, Bahlil mengapresiasi perkembangan proyek perluasan investasi Posco di Indonesia, yaitu produksi baja untuk kerangka kendaraan listrik yang dilakukan oleh PT Krakatau POSCO.
Kata dia, Kementerian Investasi sangat serius dan berkomitmen untuk membantu agar proyek investasi berjalan dengan baik.
"Produksi baja Krakatau POSCO bisa menjadi basis bahan baku bagi penetrasi pasar EV (electric vehicle) di Asia Tenggara dan global ke depannya. Apalagi dengan adanya minat perusahaan produsen EV yang akan masuk ke Indonesia seperti Foxconn, misalnya," ungkap Bahlil
Sementara itu, Presiden Direktur Posco Jeong Tak mengatakan, saat ini telah dilakukan investasi barang modal yang akan menjadi dasar untuk masuk ke pasar EV dan otomotif di kawasan Asia Tenggara.
Karenanya, Jeong mengharapkan fasilitasi terkait perizinan dan insentif untuk mendukung perkembangan investasi tersebut.
Dia juga menyatakan, pihaknya masih melakukan negosiasi yang belum selesai dan akan segera diputuskan dalam waktu dekat.
"Kami berterimakasih atas dukungan dari Kementerian Investasi/BKPM. Sekembalinya kami ke Korea nanti, kami akan sampaikan segera kepada seluruh anggota konsorsium terkait perhatian dari Bapak Menteri untuk percepatan progres investasi Grand Package," ujar Jeong.
Sebelumnya, Kementerian Investasi/BKPM telah melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Krakatau Steel dan POSCO di Seoul, Korea Selatan, pada tanggal 28 Juli 2022 lalu.
Kerja sama tersebut dilakukan dalam rangka fasilitasi rencana perluasan kapasitas produksi dan produksi baja otomotif untuk kendaraan listrik.
Adapun nilai investasi fase ke-2 dari Posco dan Krakatau Steel ini mencapai 3,5 miliar dolar Amerika Serikat atau setara Rp 52,4 triliun, yang akan dimulai pada tahun 2023. Selain itu, kerja sama ini juga dilakukan dalam rangka fasiltiasi rencana proyek pengembangan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Realisasi investasi Korea Selatan di Indonesia sepanjang Januari hingga September 2022 sebesar tercatat sebesar 1,67 miliar dolar Amerika Serikat dan berada pada peringkat ke-6 dengan total penyerapan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) sebesar 83.233 orang.