Program unggulan PGE Area Kamojang berbasis digital berikutnya adalah Sinyal Kita. Program ini dilatarbelakangi adanya pandemi yang membatasi interaksi langsung masyarakat.
Lokasi kampung terpencil di bukit-bukit yang tidak terjangkau sinyal juga menjadi kendala. Dalam melaksanakan program Sinyal Kita, PGE Area Kamojang menggandeng Cepi Nugraha, mitra binaan yang mengembangkan layanan jaringan internet untuk kampung terpencil.
Menurut Catur, Sinyal Kita menyediakan jaringan internet untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat pandemi baik untuk kegiatan sekolah maupun kegiatan sehari-hari masyarakat. Sinyal Kita bahkan mengembangkan inovasi penyediaan layanan internet yang ditukar dengan sampah dan penanaman pohon.
Baca juga: Dukung Transisi Energi Berkelanjutan, PGE Inisiasi Proyek Energi Panas Bumi di Tomohon
"Total sampah yang dikonversi menjadi layanan internet sebesar 15.1 ton. Sampah tersebut telah dikonversi menjadi 16.800 jam online masyarakat. Lebih dari 1000 pohon juga telah ditanam sebagai ganti layanan internet yang telah digunakan masyarakat," katanya.
PGE memastikan implementasi aspek Environment, Social, and Governance (ESG) menjadi bagian terintegrasi dari bisnis energi panas bumi.
Penerapan ESG merupakan upaya dalam memberikan nilai tambah PGE serta dukungan pada program pemerintah terkait pemanfaatan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan khususnya panas bumi.
Komitmen PGE dalam pengembangan energi panas bumi dapat berkontribusi dalam mencapai target pembangunan berkelanjutan goals ke-7 (energi bersih dan terjangkau), goals 12 (konstruksi dan produksi yang bertanggungjawab), goals 13 (penanganan perubahan iklim), dan goals 15 (ekosistem darat) pada SDGs (Sustainable Development Goals).