News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Google Lakukan PHK, 10.000 Karyawan Berkinerja Buruk Terancam Dipecat

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi PHK. Perusahaan Alphabet Google bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 ribu karyawan yang berkinerja buruk, langkah tersebut dilakukan Google menyusul aksi pemecatan yang diterapkan sejumlah raksasa teknologi global.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, CALIFORNIA – Perusahaan Alphabet Google bersiap melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 10 ribu karyawan yang berkinerja buruk, langkah tersebut dilakukan Google menyusul aksi pemecatan yang diterapkan sejumlah raksasa teknologi global.

Pengumuman ini disampaikan Google pada Rabu (23/11/2022), melansir dari Independent pemecatan dilakukan Google setelah pihaknya merilis kebijakan baru guna memacu pendapatan perusahaan yang selama beberapa bulan terakhir terus mencatatkan penurunan.

Tercatat setidaknya Google telah mengalami penurunan laba hingga mencapai 27 persen pada kuartal ketiga 2022, jumlah tersebut melesat jauh bila dibandingkan dengan kerugian di tahun lalu.

Baca juga: PHK Berlanjut, Credit Suisse Pangkas 40 Persen Staf Keuangan di Cabang China

“Jelas kami menghadapi lingkungan makro yang menantang dengan lebih banyak ketidakpastian di masa depan,” kata kepala Google Sundar Pichai pada bulan Juli.

Menurunnya prospek pendapatan Google terjadi imbas dari merosotnya perdagangan iklan digital akibat lonjakan harga dan kenaikan suku bunga inflasi. Kondisi ini lantas membuat bisnis iklan Google merosot dan hanya membukukan pendapatan sebesar 54,5 miliar dolar AS.

Tak hanya itu laba bersih Google juga ikut terseret turun hingga anjlok di kisaran 13,9 miliar dolar AS, 27 persen lebih rendah dari periode yang sama di tahun lalu. Alasan ini yang kemudian mendorong Google untuk menerapkan kebijakan baru yang dinamai Simplicity Sprint.

Dengan diberlakukannya kebijakan Simplicity Sprint Google berharap agar cara ini dapat memacu kinerja para karyawan yang memiliki kinerja buruk, sehingga mereka bisa mendorong lonjakan pemasukan.

Selain dapat meningkat produktivitas karyawan, aturan baru Google juga dapat membantu perusahaan mengurangi jumlah insentif dan stock award yang diberikan kepada karyawan. Melalui strategi ini perusahaan dapat menghemat tekanan pengeluaran perusahaan.

Sebagai informasi saat ini Google memiliki 187.000 karyawan. Angka tersebut menjadikannya raksasa Alphabet ini sebagai perusahaan yang paling banyak menyumbang karyawan di industri teknologi.

Mengingat sebelumnya sejumlah perusahaan teknologi global telah melakukan pemecatan termasuk Meta yang memecat 11.000 pegawai, Amazon dengan 10.000 staf hingga Twitter yang memangkas 3.700 karyawan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini