Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan para petinggi negara dunia memberikan pujian atas manfaat dari program Kartu Prakerja pada forum B20.
Airlangga menyebut bahwa para petinggi menilai Kartu Prakerja dapat meningkatkan literasi digital, serta secara bersamaan mampu meningkatkan inklusi keuangan.
“Untuk beradaptasi dengan dunia kerja masa depan dan menciptakan peluang baru bagi mereka yang terkena dampak disrupsi teknologi dan pandemi, kami telah mengembangkan sistem pendidikan vokasi online melalui Kartu Prakerja,” kata Menko Airlangga, dikutip Sabtu (26/11/2022).
Baca juga: Tersisa Waktu 6 Hari Lagi, Segera Beli Pelatihan Kartu Prakerja Sebelum 30 November
Kartu Prakerja sebuah program pemerintah yang bertujuan
berdampak positif bagi masyarakat.
Fasilitas ini diberikan untuk mengentaskan persoalan kurangnya jumlah penyerapan angkatan kerja pada lulusan perguruan tinggi.
“Ini menunjukkan adanya kesenjangan antara ketersediaan kompetensi yang ada dengan kebutuhan industri,” urai Menko Airlangga.
Dampak nyata program ini juga telah dirasakan Yoga Nur Fauzi (24), salah seorang alumni Kartu Prakerja asal Musi Rawas, Sumatera Selatan yang kini mampu memiliki penghasilan dari pembuatan konten video melalui aplikasi CapCut.
Meski kini bekerja sebagai guru olahraga di SMPN Purwodadi Musi Waras, Yoga mengaku lebih produktif dan bisa menambah pendapatan setelah mengikuti program Kartu Prakerja.
Baca juga: Cara Beli Pelatihan Kartu Prakerja di Tokopedia, Waktu Pembelian Terakhir 30 November 2022
“Yang jelas, setelah ikut pelatihan kemarin, mindset saya terbuka bahwa cari uang itu bisa lewat platform digital, seperti zaman sekarang. Itu yang saat ini sedang saya telusuri, apalagi setelah dapat uang dari CapCut, kalau aktif disini lumayan,” kata Yoga.
Setelah menyelesaikan kelas Content Creator pada lembaga pelatihan Vokraf, Yoga mengaku paham akan pentingnya menciptakan makna dari sebuah konten.
“Dulu sebelum pelatihan itu asal-asal buat aja, tapi setelah ikut pelatihan, dipikirkan juga tujuan videonya untuk apa, mau kasih pesan apa ke penontonnya”, tambahnya.
Chief Product Officer Vokraf Mahatma Waskitadi menjelaskan inovasi pemerintah ini sebagai transformasi yang perlu diteruskan.
“Harapannya program ini akan terus berkelanjutan, karena kita baru mulai menggarap revolusi edukasi di Indonesia, kita tidak bisa berhenti sampai disini,” tuturnya.
Mengingat keberhasilan program Kartu Prakerja yang sukses menekan angka pengangguran, Komite Cipta Kerja sepakat untuk memulai skema normal pada tahun 2023.
Peningkatan anggaran hingga penyesuaian besaran bantuan yang akan diterima peserta senilai Rp4,2 juta per individu difokuskan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkompeten pada bidangnya.