TRIBUNNEWS.COM - APRIL Group kembali menerima penghargaan industri hijau 2022 dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) lewat unit operasinya PT Riau Andalan Pulp and Paper. Penghargaan ini merupakan yang kali ke empat yang diterima APRIL sejak 2019 lalu.
Produsen serat, pulp dan kertas yang operasionalnya berada di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau ini menerima penghargaan tersebut atas penerapan prinsip industri hijau dalam operasional perusahaan secara efektif dan berkelanjutan.
Apresiasi tersebut diserahkan oleh Dirjen Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika kepada Head of Government Relations APRIL Henky Setiawan Budyanto, yang mewakili manajemen APRIL di Gedung Kementerian Perindustrian, Jumat (25/11/2022).
"Saya menyambut baik penyelenggaraan acara ini sebagai wujud apresiasi kami bagi perusahaan industri yang telah berkomitmen menerapkan prinsip industri hijau secara konsisten dan berkelanjutan," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, yang sambutannya dibacakan oleh Staf Ahli Menteri bidang Iklim Usaha dan Investasi Kemenperin Andi Rizaldi.
Sejak 2017, Kementerian Perindustrian menganugerahkan penghargaan industri hijau yang merupakan pengakuan yang diberikan pemerintah kepada perusahaan yang telah memenuhi prinsip-prinsip industri hijau dalam proses produksinya. Melalui standar industri hijau, diharapkan perusahaan dapat lebih efisien dalam menggunakan sumber daya alam bahan baku, energi, air, dan lingkungan hidup.
Kementerian Perindustrian sendiri telah mengembangkan program yang mendorong industri nasional untuk menerapkan industri hijau yang sejalan dengan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Di antaranya adalah mendukung efesiensi pengunaan bahan baku, sumber daya energi, sumber daya air, mendorong transisi penggunaan energi baru, meningkatkan inovasi teknologi, pengendalian dan pengelolaan bahan kimia serta pengurangan standar emisi gas rumah kaca.
“Apresiasi standar industri hijau kepada RAPP memacu kami untuk terus mengembangkan produk berkelanjutan dan berkualitas seiring dengan semangat pemerintah untuk mewujudkan green economy,” kata Direktur Utama RAPP Sihol Aritonang dalam keterangan resmi.
APRIL diketahui sebagai produsen serat, pulp dan kertas berkelanjutan yang menjalankan konsep keberlanjutan dalam setiap proses operasionalnya dari hulu maupun hilir, sejalan dengan kebijakan Sustainability Management Forest Policy (SFMP) 2.0.
Dengan adanya kebijakan ini, APRIL Group memastikan seluruh rantai pasok bahan baku berasal dari sumber yang legal dan dikelola secara berkelanjutan. Selain itu, perusahaan terus mencapai kemajuan yang signifikan dalam mewujudkan konservasi atau restorasi 1 hektare hutan alam untuk setiap hektare hutan tanaman industri, dengan rasio saat ini sebesar 83 persen.
APRIL juga berkomitmen terhadap perlindungan hutan dengan menjaga hutan restorasi dan konservasi seluas 350.000 ha di sekitar wilayah operasional. Dari jumlah tersebut, sebanyak 150.693 ha telah tergabung dalam program Restorasi Ekosistem Riau (RER) yang berlokasi di Semenjang Kampar dan Pulau Padang. Adapun program tersebut bertujuan untuk merestorasi dan mengkonservasi ekosistem di lahan gambut serta menjaga stok karbon dan melestarikan keanekaragaman hayati.
Sementara di hilir, APRIL Group telah beralih menggunakan bahan bakar terbarukan dan berinvestasi pada teknologi sirkular. Komitmen APRIL terhadap keberlanjutan semakin diperkuat dengan lahirnya visi APRIL2030.
Adapun target dalam visi ini adalah mencapai iklim positif atau climate positive. Salah satunya adalah menargetkan penggunaan 90 persen energi terbarukan untuk kebutuhan pabrik dengan mengoptimalkan penggunaan biomassa dan instalasi solar panel hingga 2025 nanti.
Pengembangan Vokasi
Di hari yang sama, APRIL juga menerima penghargaan sebagai perusahaan yang sukses menjalankan Best Practices Pengembangan Vokasi 2022 oleh Kementerian Perindustrian.
Penghargaan tersebut diberikan oleh Arus Gunawan, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Industri Kemenperin kepada Head of Government Relations APRIL Henky Setiawan Budyanto, yang mewakili manajemen APRIL di sela acara launching of Industrial Vocational Year 2023, Jumat (25/11/2022).
Arus mengatakan program best practice kemitraan yang link and match menjadi salah satu solusi untuk mengurangi permasalahan mismatch supply dan demand penyediaan SDM industri.
"BPSDMI telah menyelenggarakan program best practice kemitraan yang link and match antara dunia pendidikan dan dunia Industri. Dengan kemitraan yang terbangun maka akan mengurangi permasalahan mismatch supply dan demand penyediaan SDM Industri. " ujarnya, di Jakarta, (25/11/2022).
Sebagai salah satu penerima penghargaan, APRIL melalui PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) turut mendukung program prioritas pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) lewat pendidikan vokasi program studi teknologi Pulp dan Kertas (TPK) di Universitas Riau sejak 2018 lalu.
Bekerjasama dengan Tanoto Foundation, APRIL mendukung inisiasi prodi khusus pulp dan kertas di UNRI, termasuk pembangunan infrastrukturnya guna mendukung penyediaan SDM terapan yang berkualitas dan siap untuk masuk ke dunia kerja.
Bagi APRIL, kualitas sumber daya yang kompeten merupakan aset penting yang akan mendukung pertumbuhan industri pulp dan kertas di Indonesia, khususnya di Provinsi Riau.
Dalam program vokasi ini, tenaga pengajar diisi oleh dosen berpengalaman dan praktisi yang telah lama berkecimpung di dunia industri pulp dan kertas. Mahasiswa juga akan mengikuti program magang, yang akan semakin memperdalam ilmu sebelum memasuki dunia kerja.
Tercatat, prodi TPK yang menjadi bagian dari Fakultas Teknik UNRI ini berhasil memberikan peluang pada 98% lulusannya untuk langsung bekerja di perusahaan pada 2021.