Secara garis besar penilaian terbagi atas 3 aspek yaitu aspek produksi, kinerja pengelolaan limbah dan emisi serta manajemen perusahaan.
Bagian tersulit adalah bagaimana konsisten mencapai produksi yang efesien di tengah masa sulit akibat pandemi seperti saat ini.
Dia mengatakan perusahaannya juga telah menjalankan sistem FIFO (First in First Out) dalam penangan material in put utama kita yatu gandum.
"Dengan demikian seluruh bahan baku yang kita gunakan 100 persen menjadi produk dan tidak ada waste production,” jelas Erwin Sudharma.
Pabrik Bogasari Jakarta juga merupakan objek vital nasional yang terus mendukung pelaksanaan konservasi energi, dengan salah satunya melalui implementasi Sistem Manajemen Energi yang merujuk pada Standar ISO 50001:2018.
Pabrik ini juga tercatat sebagai pabrik tepung terigu pertama di Asia Tenggara yang tersertifikasi ISO 50001.
Dalam hal penghematan energi dan air, Bogasari mempunyai fasilitas water recycle yaitu Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) domestik dan program Rain Harvesting, serta telah menjalankan sistem management energy yang terstandarisasi ISO 50001.
Pembangunan Rain Harvesting sudah selesai tahun 2018. Saat ini, pabrik Bogasari Jakarta memiliki tangki berkapasitas 3 juta liter atau 3 ribu meter kubik untuk menyimpan air hujan yang berhasil ditampung melalui program Rain Harvesting.