News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badan Pangan Targetkan Harga Telur dan Daging Ayam di Kisaran HAP Pada Akhir 2022

Penulis: Endrapta Ibrahim Pramudhiaz
Editor: Choirul Arifin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Badan Pangan Nasional/NFA Arief Prasetyo Adi acara Sorghum untuk Kedaulatan Pangan di Parkir Selatan GBK, Jakarta, Minggu (4/12/2022).

Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Areif Prasetyo Adi menargetkan harga telur dan daging ayam pada akhir 2022 tidak terlalu jauh dari harga acuan pembelian (HAP).

Arief menyebut HAP yang telah dibuat mampu mengakomodir keuntungan di tingkat petani, farm gate, dan pedagang.

"Harganya Rp 27 ribu untuk telur dan Rp36.500 untuk ayam. Itu harga acuannya. Ada di Peraturan Badan Pangan Nasinoal (Perbanas) No. 5 Tahun 2022," katanya usai acara Sorghum untuk Kedaulatan Pangan di Parkir Selatan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (4/12/2022).

Pihaknya sedang melakukan komunikasi bersama satgas pangan mengenai pengelolaannya dan stok yang ada tak boleh lebih dari tiga bulan kebutuhannya.

"Kalau biasanya jualan 5 ribu dalam sebulan, ya stoknya enggak boleh lebih dari 15 ribu dalam sebulan. Itu ada dalam peraturan Menteri Perdagangan. Jadi, mengenai penimbunan dan lain-lain," kata Arief.

Mengenai dukungan dari asosiasi, ia menyebut NFA telah mendapat dukungan dalam hal stabilisasi.

Arief menyebut pihaknya sedang mempersiapkan beberapa ribu ton telur yang akan dilepas dalam operasi pasar pada akhir 2022 ini.

Baca juga: Badan Pangan Nasional Sebut Kenaikan Harga Telur Ayam Akibat Mahalnya Harga Pakan Ternak

"Besok hari Senin kami akan rapat bersama Menteri Dalam Negeri. Kami mau sampaikan bahwa akan ada pasar-pasar murah se-Indonesia beserta titik-titiknya," katanya.

NFA akan membeli telur-telur milik peternak mandiri dan akan dilepas dengan harga terbaik.

Arief memastikan bukan NFA yang akan berjualan. Pihaknya hanya akan mengatur ekosistem yang ada melalui penyambungan pedagang dan peternak.

"Contohnya kemarin kami sudah sudah kirim 8 ton jagung dari Sumbawa dan Dompu, NTB. Nah, kami kirim nih ke peternak di Kendal dan Blitar. Supaya harga jagungnya itu harga yang baik," katanya.

Baca juga: Harga Ayam Anjlok, Peternak Demo dan Bagikan Ayam Hidup di Depan Kementan

"Kalau harga jagung baik, berarti nanti telurnya juga akan baik harganya. Tapi, kalau harga jagungnya di atas Rp6 ribu, biasanya harga telurnya akan naik juga. Ini namannya ekosistem yang dibangun Badan Pangan Nasional," ujarnya melanjutkan.

NFA juga sedang menggencarkan komunikasi bersama pedagang, pelaku usaha, penggiling padi, dan peternak ayam layer.

Sebab, Arief berujar prosesnya tidak berhenti di sini.

Masih akan ada penurunan harga hingga angka yang sangat jatuh setelah natal dan tahun baru (nataru).

"Nanti setelah Januari angkanya jatuh, nah itu kebalikannya. Hari ini tinggi, besok setelah nataru akan jatuh. Lalu, di situ kita masuk lagi. Gantian membantu teman-teman petani atau peternak pada saat harga jatuh," ujar Arief.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini