TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto menyarankan agar PT Garuda Indonesia mempertimbangkan metode stretching down market dalam mendukung strategi bisnisnya untuk tahun 2023.
Saran tersebut dikemukakan Darmadi dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VI DPR RI dengan Direktur Utama Garuda, Irfan Setiaputra beserta jajarannya, Senin (5/12/2022).
"Stretching down market harus dipikirkan secara matang agar bisnis plannya terkonsolidasi dengan baik. Mengingat akan ada penambahan pesawat di tahun 2023," kata Darmadi Durianto.
Menurutnya, metode stretching down market penting untuk dijadikan komponen analisis dalam menentukan bisnis plan agar Garuda bisa membaca peluang market sekaligus menangkap peluang keuntungan dengan baik.
Baca juga: Garuda Indonesia Resmi Melayani Penerbangan Umrah dari Bandara Internasional Kertajati
"Hal ini penting (metode stretching down market) untuk tetap menaikkan pangsa pasar disamping menaikkan profitability. Pangsa pasar dan profitability itu saling berkaitan satu sama lain," tuturnya.
Tak hanya itu, Darmadi juga menyoroti strategi bisnis Garuda yang kurang efektif dan efisien. Misalnya, Darmadi mencontohkan, ketika Garuda membuka beberapa rute penerbangan luar negeri, rute tersebut jika dilihat dari sisi bisnis itu kurang menjanjikan marketnya.
"Saya pingin tahu strategi bisnis Garuda untuk tahun 2023 khususnya terkait rute penerbangan luar negeri. Apakah akan ada rute penerbangan Garuda yang baru ke luar negeri. Kalau ada itu kurang menguntungkan. Sebab jika berkaca pada rute luar negeri yang sudah dibuka selama ini prospeknya kurang bagus. Misal ke Seoul, Korea Selatan dan Amsterdam, Belanda. Dua rute ini intensitasnya masih rendah. Ini perlu dikaji saya kira," saran Darmadi.
Ketimbang membuka rute penerbangan baru ke luar negeri, Darmadi justru mendorong agar Garuda fokus menggarap rute-rute yang ada di dalam negeri atau domestik.
Menurutnya, rute domestik jauh lebih menjanjikan ketimbang buka rute penerbangan baru ke luar negeri yang masih samar-samar prospek keuntungannya.
"Sebaiknya fokus saja ke pangsa pasar domestik. Saya harap diperhatikan kondisi semacam ini ketimbang nantinya alami kerugian," ujarnya.