TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada perdagangan hari ini, Rabu (7/12/2022) masih mengalami tekanan hingga kembali menyentuh level batas bawah atau auto reject bawah (ARB).
Pada pembukaan perdagangan, saham GOTO langsung terjun ke level bawah atau merosot 6,96 persen ke level Rp 107 per saham.
Angka tersebut semakin menjauh dari harga saat penawaran umum perdana (intial publik offering/IPO) pada April 2022 senilai Rp 338 per saham.
Baca juga: Singapura Borong Saham GOTO Saat Harganya Terpuruk
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Asosiasi Driver Online (ADO) Taha Syafaril alias Ariel mengatakan, penurunan harga saham GoTo dinilai tak berdampak langsung bagi para driver online.
Meski begitu, dia mengaku kepercayaan masyarakat menggunakan model bisnis ini disebut turut menurun.
"Tapi yang kami rasakan berkurangnya order aja. Karena masyarakat luas sudah mulai kurang percaya lagi ya dengan model bisnis ini," ujar Ariel saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (7/12/2022).
Ariel menyampaikan, GoTo sebelumnya menawarkan saham kepada para driver online.
Namun, kata dia, hanya sebagian driver yang mengambil tawaran itu.
Lanjut Ariel, para driver yang mendapat tawaran saham itu merasa kecewa, melihat pergerakan harga saham yang menurun.
Baca juga: Saham GOTO Kembali Jeblok Seharga Rp107, Singapura Lakukan Pembelian, Telkomsel Sebut Hal yang Wajar
"Kan beberapa waktu lalu driver juga di tawarin saham, sebagian mengambil sebagian engga. Nah yang kemarin mengambil saham ya tentu saat ini kecewa ya," ujar Ariel.
Dihubungi terpisah, Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojek Daring Garda Indonesia, Igun Wicaksono mengatakan, penurunan harga saham GoTo diprediksi akan berdampak pada biaya potongan aplikasi bagi driver Gojek.
Menurutnya, saat ini Gojek telah menerapkan biaya aplikasi sebesar 20 persen. Angka itu dinilai tak sesuai Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 Tahun 2022, tentang perhitungan biaya jasa penggunaan sepeda motor yang digunakan untuk kepentingan masyarakat dengan aplikasi atau ojek online, sebesar 15 persen.
"Yang sekarang terjadi biaya potong aplikasi ini ada yang lebih sampai 20 persen sampai 30 persen. Tujuannya mungkin untuk memperbaiki dari nilai saham. Itu bisa terjadi disitu (naik 30 persen) ini prediksi kami dari asosiasi," kata Igun Wicaksono saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (6/12/2022).
Igun mengatakan, pihaknya tengah memperjuangkan biaya potongan aplikasi Gojek agar sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 tahun 2022.
Baca juga: Tanggapi Harga Saham GOTO yang Ambles, Telkomsel: Kami Fokus Jangka Panjang