News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai PHK

Daftar Terbaru 10 Perusahaan Diterpa Badai PHK: Sayurbox, Adobe hingga BuzzFeed

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) belum juga surut menjelang akhir tahun ini. Beberapa perusahaan telah mengumumkan PHK dalam beberapa bulan terakhir, setelah gagal mengantisipasi potensi resesi di tahun depan.

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) belum juga surut menjelang akhir tahun ini.

Beberapa perusahaan telah mengumumkan PHK dalam beberapa bulan terakhir, setelah gagal mengantisipasi potensi resesi di tahun depan.

Perusahaan perangkat lunak Adobe Inc bergabung dalam gelombang PHK terbaru, dengan memecat 100 karyawan di divisi penjualan pada Rabu (7/12/2022).

Baca juga: CEO Wafat, Bursa Kripto Amber Bangkrut: Putus Kerjasama Sponsorship hingga PHK Staf

Tidak hanya sektor teknologi yang dihantam badai PHK, perbankan investasi seperti Morgan Stanley hingga perusahaan media juga memecat tenaga kerjanya di tengah gejolak ekonomi global.

Berikut ini daftar terbaru 10 perusahaan yang melakukan PHK terhadap tenaga kerjanya :

1. Adobe Inc PHK 100 Karyawan

PHK di Adobe Inc terjadi setelah perusahaan yang berbasis di San Jose, California ini mengguyurkan dana senilai 20 miliar dolar AS untuk mengakuisisi Figma, startup pesaing yang bergerak di bidang desain pada September.

Dalam press rilisnya, Adobe mengungkap pemecatan ini dilakukan perusahaan untuk menekan lonjakan biaya pengeluaran selama berlangsungnya kondisi makroekonomi pasar global akibat terdampak kenaikan inflasi dunia.

Guna mengurangi bertambahnya angka pengangguran di AS, Adobe akan memberlakukan langkah alternatif dengan menerapkan perpindahan jabatan. Melalui langkah ini, beberapa karyawan yang terpilih akan ditarik kembali dan dipindahkan ke sejumlah posisi di divisi lainnya.

"Adobe tidak melakukan PHK di seluruh divisi perusahaan dan kami masih an kami masih membuka lowongan untuk peran-peran penting," jelas Adobe, yang dikutip dari Tribunnews.

Didirikan pada Desember 1982 oleh John Warnock dan Charles Geschke, Adobe merupakan salah satu aplikasi desain virtual yang paling laris diburu pasar lantaran memiliki beberapa produk desain terlengkap diantaranya seperti Adobe Photoshop, Portable Document Format (PDF) dan Adobe Creative Suite.

2. GameStop PHK Staf Pengembang Dompet Kripto

Perusahaan ritel video game GameStop dilaporkan melakukan PHK ke beberapa karyawan, termasuk ke staf yang mengembangkan dompet blockchain pertamanya.

Menurut postingan seorang insinyur perangkat lunak utama GameStop, Daniel Williams di akun LinkedIn-nya dia menyebut beberapa karyawan dari tim produk dan insinyur e-commerce telah diberhentikan dari perusahaan.

Baca juga: Startup Pengiriman Makanan Swiggy PHK 250 Karyawan

Sedangkan menurut laporan situs web Axios, tim pengembang dompet blockchain GameStop juga ikut terdampak PHK tersebut.

“Sayangnya saya terkena dampak PHK di GameStop hari ini,” tulis Insinyur iOS dan Blockchain di GameStop, Brandon Jenniges, yang dikutip dari Block Works.

“Saya bersenang-senang menyelami Ethereum secara mendalam dan mempelajari banyak hal baru di ruang crypto,” tambah Jenniges di salah satu postingan LinkedIn-nya hari ini, Kamis (8/12/2022).

Belum dapat dikonfirmasi berapa banyak karyawan yang terdampak PHK GameStop, namun setidaknya enam karyawan telah mengatakan di LinkedIn bahwa mereka diberhentikan dari perusahaan.

Ini menjadi putaran keempat PHK di perusahaan ritel video game tersebut dalam enam bulan terakhir, menurut keterangan dari mantan karyawan GameStop.

3. BuzzFeed PHK 12 Persen Tenaga Kerja

Perusahaan berita dan hiburan media internet yang berbasis di Amerika Serikat BuzzFeed melakukan PHK atas 12 persen tenaga kerjanya atau sekitar 180 karyawannya.

Melansir dari Variety, PHK tersebut dilakukan perusahaan dalam upaya untuk memangkas biaya karena BuzzFeed menghadapi hambatan termasuk penurunan dalam pendapatan iklan.

BuzzFeed memberi tahu karyawan yang terkena dampak PHK melalui email yang dikirim pada Selasa (6/12/2022).

“Agar BuzzFeed dapat mengatasi penurunan ekonomi yang saya yakini akan berlanjut hingga tahun 2023, kami harus beradaptasi, berinvestasi dalam strategi kami untuk melayani audiens kami dengan sebaik-baiknya, dan menyesuaikan kembali struktur biaya kami,” tulis CEO BuzzFeed, Jonah Peretti dalam email tersebut.

Menurut pihak perusahaan, PHK dimaksudkan "untuk mengurangi biaya perusahaan" sebagai tanggapan terhadap faktor-faktor termasuk kondisi ekonomi makro yang menantang, "menyelesaikan integrasi Media Kompleks".

Selain itu, perusahaan berupaya "menghilangkan redudansi jika ada", dan "pergeseran audiens yang sedang berlangsung ke bentuk pendek, vertikal video yang BuzzFeed masih berkembang dari sudut pandang monetisasi".

Pada akhir 2021, BuzzFeed melaporkan memiliki 1.522 karyawan.

4. Sayurbox PHK 5 Persen Karyawan

Perusahaan rintisan Sayurbox melakukan PHK terhadap 5 persen tenaga kerjanya.

Keputusan ini dilakukan Sayurbox sebagai langkah untuk menjadi perusahaan yang mandiri secara finansial dan tumbuh secara sustainable dalam jangka panjang di tengah tantangan makroekonomi global.

Baca juga: Direktur GoTo Ungkap Alasan Melakukan PHK Terhadap 1.300 Karyawan

Co-Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Sayurbox Amanda Susanti mengatakan PHK ini merupakan keputusan sulit yang tidak dapat dihindari.

"Keputusan sulit ini tidak dapat dihindari supaya perusahaan lebih agile dan mampu menjaga tingkat pertumbuhan. Sehingga terus memberikan dampak positif bagi para konsumen, mitra pengemudi serta ribuan petani dan produsen lokal yang bekerjasama dengan kami dan supaya bisnis bisa sustainable dalam jangka panjang," katanya dalam keterangan resmi pada Rabu (7/12/2022).

Amanda berujar keputusan efisiensi tidak ada hubungannya dengan kinerja masing-masing individu.

Sayurbox nantinya akan memastikan karyawan yang terdampak PHK memperoleh paket kompensasi sesuai peraturan dan perundang-undangan berlaku.

5. Glints PHK 198 Tenaga Kerja

Melalui pengumuman resminya, CEO platform pengembangan karier Glints, Oswald Yeom mengumumkan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18 persen atau 198 pekerja dari total 1.200 karyawan pada Rabu (7/12/2022).

"Tentunya keputusan ini sangat sulit bagi perusahaan yang misinya membantu orang mewujudkan mimpi memiliki pekerjaan dan mengembangkan potensi mereka. Namun, justru kami lebih sulit karena terkena dampaknya," tulis Oswald.

Pemecatan dilakukan Glints pada sejumlah karyawannya yang berbasis di Singapura. Oswald berdalih, aksi PHK yang menghantam perusahaan terjadi setelah pendapatan Glints terpukul dan anjlok drastis selama enam bulan terakhir, sebagai imbas dari ketidakpastian pasar global.

Sebelum dilanda kemerosotan, Glints pernah menjadi salah satu ekosistem talenta end-to-end regional paling terpercaya dan aktif untuk pengembangan karir dan rekrutmen di Asia Tenggara.

Bahkan perusahaan ini sukses meraih pendanaan senilai 50 juta dolar AS dalam putaran oversubscribed Seri D yang dipimpin DCM Ventures, Lavender Hill Capital, dan investor sebelumnya PERSOL Holdings.

6. CNN PHK Ratusan Karyawan

Ratusan karyawan Cable News Network (CNN) menerima pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) pada Kamis (1/12/2022),

CNN memiliki sekitar 4.400 karyawan. PHK tersebut memengaruhi ratusan staf CNN, tetapi berjumlah “persentase satu digit” dari tenaga kerja perusahaan, menurut seseorang sumber yang mengetahui masalah tersebut.

CEO CNN Chris Licht mengirimkan memo ke semua staf perusahaan pada Kamis sore setelah berita PHK disampaikan sehari sebelumnya.

Karyawan yang terdampak PHK termasuk pembawa berita utama untuk acara pagi HLN Morning Express Robin Meade dan reporter Chris Cillizza.

PHK yang dilakukan Licht merupakan bagian dari upaya yang lebih luas di Warner Bros Discovery, perusahaan induk CNN, untuk memotong biaya menuju tahun 2023.

7. Ajaib PHK 67 Karyawan

Platform investech asal Indonesia yang bergerak di bidang reksa dana dan aset kripto, Ajaib, mengumumkan PHK terhadap 67 karyawan pada 29 November 2022.

Langkah ini diambil menyusul aksi pemecatan yang dilakukan sejumlah perusahaan teknologi global hingga lokal. Dalam laporan resminya, manager Ajaib mengatakan PHK terpaksa dilakukan agar perusahaan dapat mengatasi masa krisis saat menghadapi kondisi makroekonomi di masa yang akan datang.

“Kami terpaksa melakukan perampingan karyawan yang berdampak ke 67 karyawan atau sekitar 8 persen dari total karyawan,” tulis manajemen Ajaib dalam keterangan resmi seperti yang dikutip dari Tech in Asia.

Tak hanya itu, AjaIb juga mengumumkan pemangkasan gaji pada sejumlah staf di jajaran manajemen, sementara untuk para founders platform Ajaib memutuskan untuk menghentikan pemberian gaji sementara waktu.

Baca juga: Meta Beri Janji Palsu, Karyawan Korban PHK Mengaku Tak Terima Pesangon Sesuai Kontrak

PHK dan pemangkasan gaji dilakukan Ajaib setelah para staf menyepakati keputusan tersebut.

“Selain langkah (PHK) ini, secara sukarela gaji jajaran manajemen akan dikurangi dan para founders pun tidak akan menerima gaji,” ungkap manajemen Ajaib.

8. Morgan Stanley PHK 1.600 Karyawan

Morgan Stanley menjadi perusahaan perbankan investasi terbaru yang mengungkapkan telah melakukan PHK terhadap sekitar 2 persen atau sekitar 1.600 karyawan dari total tenaga kerjanya.

“Beberapa orang akan dilepaskan. Di sebagian besar bisnis, itulah yang Anda lakukan setelah bertahun-tahun berkembang,” ujar CEO Morgan Stanley, James Gorman.

Sebelum melakukan pemecatan, Gorman pada pekan lalu telah memberikan isyarat kepada stafnya terkait adanya pemecatan massal yang akan dilakukan perusahaan.

Ini lantaran biaya penggalangan serta pengambilalihan dana perusahaan telah anjlok sekitar 50 persen sepanjang tahun ini.

PHK dilakukan perusahaan yang berbasis di New York ini dengan menargetkan sejumlah divisi di antaranya manajemen kekayaannya, operasi perdagangan, penasihat tingkat atas, serta penasihat keuangan.

9. Credit Suisse PHK 5.000 Tenaga Kerja

Pada awal September, bank investasi terbesar kedua di Swiss Credit Suisse diketahui melakukan PHK atas 5.000 karyawannya, sebagai akibat dari pengetatan suku bunga bank sentral di sejumlah negara.

Tekanan inilah yang membuat Credit Suisse dihantam berbagai skandal negatif, mulai dari isu kenaikan biaya litigasi, sampai isu amblesnya volatilitas pasar keuangan Credit Suisse.

PHK tersebut sengaja dilakukan untuk menekan pembengkakan pengeluaran, mengingat bank yang berbasis di Zurich ini mengalami krisis pemasukan secara berkepanjangan hingga membuat layanan perbankan mengalami kemunduran dan membukukan kerugian sebanyak 1,59 miliar franc Swis selama kuartal kedua 2022.

10. Sirclo PHK 8 Persen Tenaga Kerja

Perusahaan omnichannel commerce enabler, Sirclo Group, mengumumkan PHK terhadap 8 persen dari total karyawan yang berlaku efektif per 22 November 2022.

Founder dan CEO Sirclo Group Brian Marshal mengatakan, keputusan tersebut didasari pada kebutuhan untuk beradaptasi di tengah kondisi makro ekonomi saat ini.

Baca juga: Dekan FEB UI Sebut Badai PHK Startup Jadi Dampak Resesi Ekonomi 2023

Brian menambahkan, Sirclo Group berupaya untuk terus adaptif dalam melakukan penyesuaian bisnis agar mencapai pertumbuhan jangka panjang.

"Dalam situasi kondisi makro ekonomi yang menantang, Sirclo Group telah melalui serangkaian evaluasi internal dan akan melakukan perubahan yang signifikan, terutama dalam aspek fokus bisnis, untuk memastikan sustainability perusahaan," kata Brian.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini