Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang terkoreksi di awal pekan dan berpotensi rebound atau berbalik menguat di akhir pekan.
Analis pasar modal Hans Kwee mengatakan, IHSG berpeluang melemah lebih dulu jelang rapat Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed pada tengah pekan depan.
"The Fed diprediksikan hanya akan menaikkan [suku bunga] 50 basis poin," ujar Hans dalam risetnya kepada Tribunnews.com, Minggu (11/12/2022).
Dia memperkirakan IHSG bergerak dengan support di level 6.559 hingga 6.683 dan resistane di level 6.821 sampai level 6.959. "Investor bisa cenderung buy on weaknesss (beli saat melemah)" kata Hans.
Sementara dari global, Indeks Harga Produsen AS yang meningkat di atas perkiraan menyebakan bursa Wall Street menghadapi tekanan.
Meski data klaim pengguran yang meningkat sebenanya positif untuk pasar saham, tapi perhatian lebih tertuju pada data inflasi.
Pelaku pasar saat ini menantikan data Indeks Harga Konsumen dan pertemuan kebijakan The Fed pada 14 Desember.
Baca juga: Saham Asia di Bursa Wall Street Dibuka Naik Jelang Rapat Putusan The Fed
Hans menambahkan, pembukaan ekonomi China packa pelonggaran kebijakan Covid19 menjadi sentimen positif pasar saham. "Tetapi, saat ini pelaku pasar nampaknya lebih fokus pada potensi resesi global," pungkasnya.