"Langkah ini juga sejalan dengan transformasi yang dijalankan Kementerian BUMN agar perusahaan-perusahaan BUMN makin profesional, transparan, dan akuntabel," jelas Erick.
2. PT Industri Gelas (IGLAS)
Bersamaan dengan KKA, IGLAS juga ditutup pada bulan yang sama.
Ketika konferensi pers Maret 2022 lalu, Erick menyebut IGLAS sedang dalam tahap penjualan aset milik ISN di Grati, Jawa Timur, yang saat itu sedang dilakukan penjualan melalui lelang.
Itu dilakukan agar dapat menyelesaikan kewajiban karyawan termasuk pesangon.
Sejak tahun 2015, pendapatan utama IGLAS hanya berasal dari non-core business, yaitu sewa gudang dan penjualan sisa persediaan. Per 2020, ekuitas Iglas negatif sebesar Rp1,32 triliun.
Baca juga: Erick Thohir Tutup Mulut Ditanya Soal BUMN Enggan Jadi Sponsor Balap Formula E
Seluruh kewajiban terhadap 429 eks karyawan Iglas, termasuk pesangon, telah diselesaikan pada September 2021. Sementara kewajiban kreditur dan vendor lainnya akan diselesaikan dengan penjualan aset yang akan dilakukan oleh kurator.
3. PT Industri Sandang Nusantara (ISN)
Tak hanya KKA dan IGLAS, di waktu yang sama ketika Maret 2022 lalu, ISN juga menjadi satu dari tiga BUMN yang ditutup oleh Erick.
ISN menghadapi kompetisi industri tekstil yang sangat tinggi dengan kondisi industri yang secara umum dalam fase sunset.
Perusahaan mengalami kerugian terus-menerus di mana pendapatan perusahaan per tahun 2020 sebesar Rp 52 miliar dan rugi bersih sebesar Rp 86,2 miliar.
Terkait dengan penyelesaian kewajiban karyawan termasuk pesangon akan diselesaikan melalui penjualan aset milik ISN di Grati, Jawa Timur, yang saat itu sedang dilakukan penjualan melalui lelang.
4. Merpati Nusantara Airlines
PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) atau Merpati Airlines dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Surabaya pada 2 Juni 2022.
Baca juga: Anggota Komisi VI DPR Minta Erick Thohir Tuntaskan Pesangon Eks Karyawan Merpati Airlines