Saat itu, penutupan hampir sebagian besar rute pelayaran itu telah berlangsung sejak Minggu (25/12/2022).
"Penutupan sampai kapan saya belum bisa pastikan karena cuaca besok dan seterusnya kita tidak bisa diprediksi,” kata Hermin dikutip dari Kompas.com.
Hermin menjelaskan, penutupan sejumlah rute tersebut karena pihaknya lebih mengutamakan keselamatan penumpang yang akan berlayar.
Baca juga: PT ASDP Catatkan Laba Sebesar Rp 522 Miliar di Akhir Tahun 2022
Sebab, tinggi gelombang di wilayah perairan NTT berkisar 1,5 hingga 2,5 meter sehingga membahayakan penyeberangan.
Pihaknya juga belum bisa memastikan kapan rute penyeberangan dari Kupang akan ditutup sementara karena cuaca saat in berubah-ubah karena sudah ada imbauan dari BMKG.
"Kita tetap berusaha agar mengambil keputusan dengan tepat, sebelum memutuskan kapal berlayar atau tidak. Kasihan, kalau kita suruh berlayar, lalu tiba-tiba gelombang tinggi saat berlayar, maka otomatis kapal akan kembali ke pelabuhan," ungkap dia.