TRIBUNNEWS.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memberikan apresiasi terhadap para nasabah UMKM yang berhasil ‘naik kelas’. Pemberian apresiasi ini dilakukan melalui pembagian saham BBRI kepada 55 nasabah terpilih lewat ajang SME’s Lifetime Achievement Award 2022.
Program SME’s Lifetime Achievement Award diselenggarakan secara nasional dan diikuti oleh 18 Regional Office yang tersebar dari Medan hingga ke Jayapura, sehingga nasabah yang masuk ke dalam kriteria yang ditentukan dapat berkompetisi dalam program ini.
Para nasabah UMKM yang terpilih untuk mendapatkan saham BBRI adalah mereka yang terus mengalami growth pinjaman, menunjukan pertumbuhan modal dan omzet usahanya, serta aktif menggunakan produk dan fasilitas di BRI.
Berbagai nasabah UMKM BRI yang saat ini telah berhasil naik kelas ke segmen kecil dan menengah awalnya merupakan para nasabah mikro BRI. Pada perkembangannya, mereka berhasil tumbuh menjadi nasabah kecil maupun menengah dengan plafon pinjaman yang berkembang hingga miliaran Rupiah.
Kenaikan kelas nasabah UMKM BRI ini pun dapat dilihat dari para nasabah yang pada awalnya merupakan usaha perorangan, kemudian terus berkembang hingga saat ini telah berbadan hukum. Beberapa dari mereka bahkan telah berhasil melakukan ekspor hingga ke pasar Internasional.
Juara pertama SME’s Lifetime Achievement Award 2022 diraih oleh Totok Sukistiyanto, nasabah BRI Branch Office Ungaran, Regional Office Semarang yang telah menjadi nasabah BRI selama 31 tahun. Ia mendapatkan apresiasi berupa saham BRI kurang lebih sebanyak 100 lot.
Totok menjadi nasabah BRI tanpa terputus dengan pinjaman awal sebesar Rp500.000 pada tahun 1991. Sampai dengan tahun 2023, Totok telah naik kelas menjadi nasabah segmen kecil sampai dengan Tahun 2023 dan sukses memperluas pemasaran hingga ke mancanegara.
Ketika baru merintis usaha, Totok bekerja sebagai supir khusus angkutan sayur mayur dan kayu. Hal ini menjadi sebuah peluang usaha tersendiri, karena daerah tempat ia tinggal, yaitu di Dusun Ngoho, Kelurahan Kemintir, Kabupaten Semarang, terletak di kaki gunung Ungaran yang dikenal sebagai penghasil sayur mayur untuk pasokan di Kota Semarang hingga ke Jakarta.
Tak cukup dari sayur mayur, Totok pun turut menjadi supir pengangkut kayu tebasan dalam bentuk gelondongan ke depo-depo penggergajian di wilayah Semarang, Kendal hingga ke Temanggung.
Saat itu, Totok mendapat ide untuk membeli kayu dari pemilik kebun kayu, khususnya kayu albasia dan dikirim ke depo-depo yang selama ini dilayani. Dari sinilah usahanya mulai berjalan dan berkembang, dari yang semula hanya mengyuplai kayu ke depo-depo penggergajian, hingga tahun 2000 memiliki 6 depo kayu.
Keberhasilan terus menanjak ketika Totok mulai bekerja sama dengan PTPN IX pada tahun 2007 dan membeli pabrik pada tahun 2010.
Berkat dukungan BRI, Totok sukses melakukan ekspor perdananya. Memanfaatkan layanan pembayaran menggunakan Telegraphic Transfer (TT) dan Letter of Credit (LC) di bawah label UD Rahma Jaya, dilakukan ekspor sebanyak 4 kontainer hingga menjadi 16 kontainer di tahun 2013 dan menjadi 38 kontainer pada tahun 2016 dengan negara tujuan ke Malaysia, Vietnam, Timur Tengah dan Taiwan.
Di tengah tantangan yang diakibatkan pandemi COVID-19, Totok melihat peluang untuk memperluas pangsa pasar bisnisnya. Ia mampu mengubah pola pemasaran di pasar ekspor hingga meluas ke Asia Tenggara, dan Timur Tengah yang pada saat ini masih memiliki permintaan yang cukup tinggi.
Dalam perjalanannya, BRI senantiasa hadir untuk mendukung bisnis Totok lewat berbagai fasilitas pinjaman seperti payroll, transaksi ekspor, pinjaman karyawan dengan BRIGUNA dan juga menggunakan layanan digital banking seperti Cash Management System (CMS) hingga Internet Banking.