Sebagian besar sudah terpasang. Gedung-gedung dibangun dengan kontruksi baja.
Saat Tribunnews dan sejumlah pemimpin media massa di sana bersama Tony Wenas, pekerja tampak sibuk di tengah cuaca panas menyengat 31 derajat Celcius.
Bangunan, fasilitas, dan infrastuktur --termasuk pembangkit listrik dan pemurnian air laut-- dibangun bersamaan.
Sederhananya bayangkan seperti ini: puluhan bangunan 'tiba-tiba' kelar seketika sebelum akhir Mei tahun depan, listrik menerangi gedung, jalan, dan kawasan Smelter Freeport.
Smelter Gresik itu akan tampak seperti kota baru yang terang benderang di malam hari.
Tentang Smelter
Smelter adalah istilah pertambangan
Secara teknis, smelter merupakan fasilitas peleburan dan pemurnian konsentrat.
Sederhananya, smelter adalah tempat mengolah, memproses, bahan tambang sebelum menjadi barang siap jual seperti emas, perak, dan platinum.
Bahan tambang itu disebut konsentrat, bahan berbentuk pasir olahan dari batuan tambang (ore), yang mengandung tembaga, emas, perak, dan platinum.
Karena tempat mengolah, tentu ada mesinnya, ada proses input dan ada proses ouput --mesin pengolahan inilah yang investasinya mahal, mesin buatan Finlandia semi-otomatis.
Bahan tembaga yang mengadung tembaga, emas, perak, dan platinum dikirim dari Pelabuhan Timika, Papua. Ini tempat penampungan hasil tambang mentah milik Freeport yang dibawa dari lokasi Tambang Grasberg, Distrik Tembagapura, Mimika.
Dari Timika diangkut dengan kapal, butuh waktu sekitar sepekan sebelum sampai di Gresik.
Jika proyek ini sudah beroperasi komersial akhir 2024, maka bahan tambang Freeport tidak akan lagi dikirim dan diolah di Jepang.