Arahan dari bapak Presiden itu menjadi catatan khusus bagi LKPP dan kami berharap bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi.
Apakah Anda akan turun ke daerah-daerah mengingat tadi ancaman 2023 yang diramal gelap?
Itu tahun ini kita mau memastikan Rp1.200 triliun itu benar-benar sesuai regulasi yang ada dipakai untuk membeli produk dalam negeri.
Kemudian supaya lebih transparan pengadaannya pakai e-purchasing atau e-katalog nasional karena di situ catatan transaksi jelas serta efisien waktu.
Dengan model seperti itu maka hari ini kita tingkatkan dari sebelumnya keberadaan barang dan jasa 78 persen dan tahun ini menjadi 95 persen.
Artinya kita ingin Indonesia ini berubahlah dalam hal penganiayaan barang dan jasa sehingga memberikan dampak pertumbuhan ekonomi yang lebih besar.
Anda cukup aktif di media sosial posting kegiatan di LKPP, apakah tujuannya promosi ke masyarakat?
Saya main media sosial 2013 itu banyak orang yang enganggap sebagai bentuk pencitraan. Tapi terus kemudian saya putuskan bahwa saya main medsos itu untuk melaporkan hasil tugas saya kepada masyarakat.
Jadi saat itu dia berkegiatan di pemerintahan Semarang saya selalu posting dan keterusan sampai sekarang di LKPP.
Bahasanya adalah Saya ingin bercerita ke masyarakat bahwa tugas saya sudah dikerjakan. (Tribun Network/Reynas Abdila)