Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Bank of New York (BNY) Mellon, perusahaan perbankan yang berbasis di Amerika Serikat, pada Sabtu (14/1/2023) mengumumkan bahwa pihaknya akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 3 persen karyawannya di tahun ini.
Wall Street Journal (WSJ) mengatakan PHK tersebut akan memengaruhi sekitar 1.500 karyawan dari total jumlah karyawan bank yang dilaporkan sebanyak 51.700 pada akhir 2022.
Belum lama ini, BNY Mellon telah melaporkan penurunan laba kuartal IV tahun lalu sebesar 38 persen menjadi 509 juta dolar AS.
Baca juga: Bupati Tangerang Akan Kerja Sama dengan Pemprov Banten Terkait Gelombang PHK
Penurunan laba itu diakui oleh CEO BNY Mellon Robin Vince sebagai dampak dari inflasi dan melonjaknya pertumbuhan biaya operasional bank.
Dia juga menambahkan bahwa beban non-bunga telah meningkat 8 persen pada kuartal tersebut.
"Kami menganggap angka itu terlalu tinggi, terutama mengingat pertumbuhan biaya yang diuntungkan oleh dolar AS yang lebih kuat sepanjang tahun," kata Vince, mengutip Reuters.
Goldman Sachs Kembali PHK 3.600 Karyawan
Perbankan investasi terbesar di Amerika, Goldman Sachs dilaporkan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) secara besar-besaran dengan memangkas 3.600 staf di pekan ini.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang sumber kepercayaan Reuters, dalam laporan itu disebutkan bahwa PHK massal dilakukan oleh perbankan Goldman Sachs Group lantaran bank institusional ini telah mengalami penurunan laba pendapatan yang tajam dalam kesepakatan korporasi, sebagai akibat dari merosotnya volatilitas pasar keuangan global.
Baca juga: Masa Depan Aset Digital Suram, Crypto.Com PHK 20 Persen Total Jumlah Karyawannya
Goldman Sach hanya mampu mencatatkan pendapatan global sebesar 77 miliar dolar AS di tahun lalu, jumlah tersebut menyusut drastis bila dibandingkan dengan pendapatannya di tahun 2021, dimana saat itu pendapatan Goldman bisa dipatok 132,3 miliar dolar AS.
Penurunan serupa juga terlihat pada sektor merger dan akuisisi secara global yang telah merosot 37 persen menjadi 3,66 triliun dolar AS per 20 Desember 2022 dari sebelumnya berada di kisaran 5,6 triliun dolar AS pada 2021 silam.
BlackRock PHK 500 Karyawan
Manajer aset terbesar di dunia, BlackRock, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap sekitar 500 tenaga kerjanya setelah periode perekrutan karyawan yang cepat.
Seorang juru bicara BlackRock mengatakan pada Rabu (11/1/2023) bahwa jumlah tenaga kerja yang terdampak PHK tersebut kurang dari 3 persen dari total pekerja perusahaan.
Baca juga: Saat Industri Kripto Dihantam Badai PHK, Binance Justru Umumkan Perekrutan Karyawan Baru
BlackRock, pemimpin di Wall Street, telah melakukan perekrutan karyawan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir.
“Perusahaan investasi ini belum melakukan PHK besar-besaran sejak 2019 dan telah meningkatkan jumlah karyawannya sekitar 22 persen selama tiga tahun terakhir,” kata juru bicara BlackRock kepada situs berita MarketWatch.
Dia menambahkan, PHK terjadi saat perusahaan menghadapi “lingkungan pasar yang belum pernah terjadi sebelumnya”.