Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melalui anak perusahaannya, PT Jembatan Nusantara menghadirkan layanan penyeberangan jarak jauh atau long distance ferry (LDF), guna mendukung program pemerintah meningkatkan efisiensi angkutan logistik.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin mengatakan, layanan lintas LDF merupakan upaya ASDP dalam mendukung program pemerintah untuk meningkatkan efisiensi angkutan logistik.
Lebih lanjut, kata Shelvy, layanan LDF ini sebagai langkah mengantisipasi volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan atau over dimension over load (ODOL).
Baca juga: Pengamat Sebut Penerapan Zero ODOL Bisa Berimbas pada Daya Saing Industri Dalam Negeri
"Hadirnya layanan LDF akan mengurangi kemacetan dan beban jalan akibat volume kendaraan yang besar serta dimensi dan volume muatan kendaraan yang menyalahi ketentuan atau over dimension over load (ODOL). Dengan demikian, kami turut mengurangi tingkat polusi udara dari emisi gas buang angkutan jalan," kata Shelvy dalam keterangannya, Senin (16/1/2023).
Shelvy memaparkan, layanan lintas LDF akan mendorong pertumbuhan ekonomi sektor industri dan perdagangan. Sehingga menurutnya, akan memberikan dampak berantai (multiplier effect) yang positif, khususnya di dua titik penyeberangan, sekaligus secara nasional.
Hal itu ditandai dengan menurunnya biaya logistik Indonesia menjadi 22 persen dari produk domestik bruto (PDB).
"Pada 2018, biaya logistik Indonesia tercatat mencapai 23,5 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun, berkat upaya-upaya yang dilakukan pemerintah melalui pembangunan infrastruktur konektivitas, biaya logistik Indonesia saat ini sudah turun menjadi 22 persen dari PDB," ujar dia.
"Ke depannya, pemerintah telah menargetkan penurunan biaya logistik hingga 17 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2024," lanjutnya.
Terakhir, Shelvy mengatakan, PT Jembatan Nusantara mengoperasikan dua lintas rute LDF, diantaranya lintas Balikpapan-Pare Pare, yang dilayani dengan Kapal Motor (KM) Madani Nusantara. Lintas ini berjarak 252 mil dengan waktu tempuh selama 23 jam.
Kemudian, lintas Surabaya-Labuan Bajo dengan menggunakan KM Swarna Bahtera. Jarak yang ditempuh sepanjang 462 mil dengan waktu selama 38 jam.
"Dalam waktu dekat, Jembatan Nusantara juga akan mengoperasikan lintas Surabaya-Ende dengan menggunakan KM Mahkota Nusantara. Rute Surabaya-Ende dengan jarak 575 mil ditempuh selama 58 jam," tegasnya.
Untuk diketahui, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) melakukan akusisi terhadap perusahaan swasta penyeberangan swasta terbesar kedua di Indonesia. Secara resmi ASDP mengakuisisi PT Jembatan Nusantara pada 22 Februari 2022.
Akuisisi ini merupakan bagian dari rencana jangka panjang perusahaan guna memastikan perusahaan tetap sehat dan dapat terus melayani lintas perintis. Saat ini total jumlah lintasan sebanyak 311, dimana 70 persen adalah lintasan perintis.