Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Kanselir Jerman Olaf Scholz menyebut negaranya tidak akan jatuh ke jurang resesi di tahun ini, meskipun harga energi dan pangan global melonjak akibat invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya sangat yakin bahwa Jerman akan terhindar dari resesi tahun ini,” kata Scholz dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV, Selasa (17/1/2023).
"Kami telah menunjukkan bahwa kami mampu bereaksi terhadap situasi yang sangat sulit,” imbuhnya.
Baca juga: Ada Ancaman Resesi hingga Belum Punahnya Pandemi, Pengusaha Hotel dan Restoran Masih Ketar-ketir
Selain itu, Scholz juga yakin bahwa Berlin dapat mencapai kesepakatan dengan Washington untuk menghindari perang dagang atas subsidi energi hijau Amerika Serikat yang baru.
Dikutip dari Reuters, kekhawatiran akan krisis energi telah mendominasi pemerintahan Scholz sejauh ini setelah Moskow melancarkan invasi ke Kyiv sejak Februari 2022. Adapun Rusia tercatat memasok 55 persen dari kebutuhan gas Jerman sebelum perang.
Oleh karena itu, Scholz dipaksa untuk segera mengambil tindakan demi mencegah krisis pasokan energi selama musim dingin.
Beberapa hari setelah invasi, Scholz mengumumkan rencana pengeluaran besar-besaran untuk memperbaiki militer Jerman yang kacau dan telah mulai menyesuaikan ekonomi dengan penutupan gas murah Rusia.
Meskipun ia bertindak cepat dalam isu-isu jangka pendek, Jerman masih perlu mempercepat transisi ke energi terbarukan agar basis industrinya tetap kompetitif.
Di sisi lain, ketergantungan pada China tetap menjadi risiko tersendiri bagi Jerman, karena China menunjukkan kekuatannya di panggung internasional dan menargetkan peran Jerman dalam manufaktur.