News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Resesi Ekonomi

Terdapat Ancaman Resesi, BI Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global 2023 Menjadi 2,3 Persen

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. Bank Indonesia (BI) merevisi kinerja pertumbuhan ekonomi global pada 2023, dari yang semula 2,6 persen kini menyusut jadi 2,3 persen.

Kedua, tensi geopolitik yang masih belum reda.

Ketiga, masih terjadinya disrupsi sisi suplai dengan munculnya fragmentasi dan regionalism.

Dan keempat, sebagai salah satu perekonomian terbesar, China masih dihadapkan pada persoalan dan krisis di sektor properti.

"Ini lah yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi dunia melambat sangat signifikan. Kenaikkan dan gejolak yang terjadi menggerakkan dari sisi permintaan dan proyeksi pertumbuhan global dikoreksi ke bawah," ucap Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Jakarta, Selasa (3/1/2023).

Baca juga: Ada Ancaman Resesi hingga Belum Punahnya Pandemi, Pengusaha Hotel dan Restoran Masih Ketar-ketir

"Kita lihat pada tahun 2022 ini revisinya, proyeksi pertumbuhan global di 2022 oleh IMF diprediksi dari awalnya 4,4 persen, kemudian dikoreksi menjadi 3,6 persen, dan turun lagi menjadi 3,2 persen," sambungnya.

Sementara untuk 2023, lanjut Sri Mulyani, IMF juga memberikan sinyal kehati-hatian bahwa perekonomian akan tumbuh di angka 2,7 persen. Padahal sebelumnya sempat diprediksi 3,8 persen.

Bila dilihat lebih lanjut, pelemahan kinerja ekonomi di 2023 juga bakal dialami oleh negara-negara besar.

Seperti Amerika Serikat, China, India, bahkan negara-negara di kawasan Eropa.

"Eropa (diproyeksikan) mengalami penurunan yang sangat dramatis yaitu pada 2022 di angka 3,1 persen dan 2023 di angka 0,5 persen," papar Sri Mulyani.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini