Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Indonesia dalam laporannya menyebutkan, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Desember 2022 tercatat sebesar Rp8.525,5 triliun.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono mengatakan, angka tersebut tumbuh 8,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy)
Dirinya kembali melanjutkan, pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan komponen uang beredar sempit (M1) dan kuasi.
Baca juga: Uang Beredar di Masyarakat Per Oktober Sebanyak Rp 8.222,2 Triliun
"Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 9,5 persen (yoy) serta uang kuasi sebesar 6,8 persen (yoy)," ujar Erwin dalam keterangannya dikutip, Kamis (26/1/2023).
Untuk diketahui, M1 adalah meliputi uang kartal yang dipegang masyarakat dan uang giral (giro berdenominasi rupiah).
Sementara M2 meliputi M1, uang kuasi (mencakup tabungan, simpanan berjangka dalam rupiah dan valas, serta giro dalam valuta asing), dan surat berharga yang diterbitkan oleh sistem moneter yang dimiliki sektor swasta domestik dengan sisa jangka waktu sampai dengan satu tahun.
Erwin kembali melanjutkan, perkembangan M2 pada Desember 2022 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit hingga aktiva luar negeri bersih.
Aktiva luar negeri bersih tercatat tumbuh positif sebesar 4,9 persen (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan pada periode sebelumnya sebesar 1 persen (yoy).
Sementara itu, penyaluran kredit pada Desember 2022 tumbuh 11 persen (yoy), sedikit meningkat dibandingkan pertumbuhan 10,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Hal ini terjadi seiring dengan perkembangan kredit produktif dan konsumtif.