Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk atau BCA, sukses membukukan laba bersih senilai Rp 40,7 triliun di 2022.
Jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya, angka tersebut tumbuh 29,6 persen (year on year/yoy). Di mana laba bersih BCA senilai Rp 31,4 triliun pada 2021.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, peningkatan laba bersih ditopang kinerja kredit sebesar yang tumbuh 11,7 persen (yoy).
Baca juga: Soal Uang Nasabah yang Dibobol Rp 320 Juta, Ini Tanggapan BCA, OJK Dalami Kasus
Pertumbuhan tersebut sejalan dengan pemulihan yang luas di seluruh segmen pinjaman.
"Di sisi profitabilitas, laba bersih BCA dan entitas anak mencapai Rp 40,7 triliun di tahun 2022, atau tumbuh 29,6 persen year on year," ucap Jahja dalam paparan kinerja BCA secara virtual, Kamis (26/1/2023).
"Meskipun terdapat tantangan berupa ketidakpastian perekonomian global, kami melihat momentum bisnis di Indonesia kembali bertumbuh," sambungnya.
Sepanjang 2022, lanjut Jahja, pihaknya mencatat pemulihan permintaan kredit yang lebih besar dari tahun sebelumnya.
Kredit korporasi naik 12,5 persen (yoy) mencapai Rp322,2 triliun di Desember 2022, sedangkan kredit komersial dan UKM meningkat 10,1 persen (yoy) mencapai Rp210,2 triliun.
Baca juga: Kronologi Tukang Becak Bobol Rekening Rp 320 Juta, Uang Tak Diganti Bank hingga BCA Digugat Perdata
Kemudian, untuk penyaluran KPR baru mampu melampaui level pra-pandemi. Sejalan dengan pencapaian tersebut, KPR tumbuh 11,0 persen (yoy) menjadi Rp108,3 triliun.
Sementara itu, kredit kendaraan bermotor (KKB) naik 13,6 persen (yoy) menjadi Rp46,1 triliun.
Sementara itu, saldo outstanding kartu kredit juga tumbuh 13,4 persen (yoy) menjadi Rp13,8 triliun seiring dengan meningkatnya berbagai aktivitas masyarakat, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp171,3 triliun.
Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 11,7 persen (yoy) menjadi Rp711,3 triliun di Desember 2022, lebih tinggi dari target pertumbuhan 8 hingga 10 persen.
Jahja juga mengatakan, penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan tumbuh 14,9 persen (yoy) mencapai Rp183,2 triliun di Desember 2022, berkontribusi hingga 25,4 persen terhadap total portofolio pembiayaan BCA.
Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh penurunan rasio kredit bermasalah (NPL), menjadi sebesar 1,7 persen di 2022, turun dari 2,2 persen di tahun sebelumnya.
Secara keseluruhan, total dana pihak ketiga tumbuh 6,5 persen (yoy) menjadi Rp1.040 triliun, sehingga mendorong total aset BCA naik 7,0 persen (yoy) menjadi Rp1.315 triliun.
"Turut mendorong momentum bisnis, kami menggelar sejumlah event strategis di 2022, di antaranya dua kali BCA Expo, BCA UMKM Fest 2022, dan BCA Wealth Summit 2022," ucap Jahja.
"Upaya ini berdampak positif bagi kinerja perseroan, salah satunya peningkatan portofolio KPR hingga menembus Rp108 triliun untuk pertama kalinya,” pungkasnya.