Harga beras naik, Bulog ditegur Jokowi
Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo atau Jokowi mengingatkan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) soal adanya kenaikan harga beras di sejumlah wilayah di Indonesia.
"Beras, saya sudah dua hari yang lalu memperingatkan Bulog untuk masalah ini karena di lapangan 79 daerah, beras mengalami kenaikan yang tidak sedikit," kata Jokowi dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (FKPD) se-Indonesia di kanal Youtube Kementerian Dalam Negeri, Selasa (17/1/2023) lalu.
Pasalnya, dia mengetahui ada sejumlah daerah yang mengalami kenaikan harga bahan pokok tersebut.
"Urusan telur 89 daerah juga mengalami hal yang sama, naik. Urusan kecil-kecil, tomat, 82 daerah mengalami kenaikan dan daging ayam ras 75 daerah mengalami kenaikan," bebernya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebanyak 315 ribu ton sudah siap didistribusikan untuk operasi pasar hingga bulan Maret.
"Pak Presiden perintahkan langsung kepada kami bertiga (Badan Pangan Nasional, Menteri Perdagangan, Bulog) untuk stabilisasi harga beras, kemudian stok Bulog hari ini ada sekitar 300 ribu ton ini harap segera disalurkan. Kemudian Pasar Induk Cipinang yang hari ini 13 ribu ton harus di-top up sampai 30 ribu ton," tutur Arief.
Baca juga: Pedagang Pasar: Harga Beras Tinggi Karena Kesalahan Bulog
Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menuturkan, stok cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut berasal dari penyerapan dalam negeri maupun beras impor premium. Budi menekankan bahwa beras impor premium yang didistribusikan dijual seharga Rp8.300 per kilogram.
"Nanti yang kita turunkan ini adalah beras-beras termasuk beras impor yang kualitasnya premium. Tetapi kita tetap menjualnya Rp8.300," kata dia.
"Jadi nanti teman-teman juga ikut mengawasi kalau ada yang mahal itu berarti ada permainan di sini. Beras ini beras premium bukan beras medium, kita jualnya Rp8.300 jadi harusnya nggak ada lagi pesaingnya, karena beras ini yang terbaik selama ini," tutur Budi.
Lebih lanjut, Budi menyampaikan bahwa Perum Bulog sudah berkoordinasi dengan Satgas Pangan dan pihak lainnya untuk mencegah terjadinya penimbunan stok beras impor saat operasi pasar.
"Mekanismenya saya sudah bekerja sama Satgas Pangan nanti dari Food Station, dari beberapa nanti kita ikut mengawasi bareng-bareng," ucap Budi.
Bulog masifkan program operasi pasar
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menegaskan pihaknya akan memasifkan penyaluran beras untuk program operasi pasar dengan menyiapkan stok yang ada di gudang Bulog.