"Ini sekarang menjadi masalah sehingga akan mempengaruhi harga di pasar walaupun sudah ada impor. Proses berkurangnya beras di pasaran juga jadi persoalan tersendiri," katanya dalam keterangan yang diterima Tribunnews, Jumat (3/2/2023).
Reynaldi mengatakan harga beras sudah dua bulan lebih mengalami kenaikan di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Tajamnya itu di dua bulan terakhir sehingga pemerintah memutuskan melakukan impor," ujarnya.
Ia menyebut harga beras akan tetap di atas HET hingga panen raya terjadi. Dampak dari kenaikan ini dapat membuat pedagang kesulitan. "Apalagi ada tambahan beras impor. Itu juga menjadi kendala," katanya.
Reynaldi pun meminta BULOG sebagai BUMN yang ditugasi mengurusi persoalan beras harus secara sungguh-sungguh menyelesaikan permasalan ini agar segera teratasi.
"Tetapi, memang faktanya Bulog tidak bisa menyelesaikan persoalan beras dengan baik. Penyerapannya tidak maksimal sehingga harganya relatif tinggi," ujarnya.
Ia meminta Bulog fokus terhadap urusan beras. "Fokus saja soal beras. Tidak usah urusi yang lain," kata Reynaldi.
Meski demikian, ia tetap mengapresiasi langkah Bulog melakukan operasi pengendalian harga dalam rangka mencegah harga melambung tinggi dan memastikan keberadaan stok di pasar.
"Kami berharap Bulog dapat melaksanakan tugasnya melakukan penyerapan terhadap beras petani di panen raya bulan depan," ujar Reynaldi.