Laporan wartawan Tribunnews.com, Endrapta Pramudhiaz
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan ekonomi Indonesia masih menguat dan peluang resesi mengecil dibanding negara lain.
Kuatnya perekonomian Indonesia ditunjukkan dari pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31 persen pada 2022 kemarin.
Lalu, ia menyebut kepercayaan konsumen dan pengusaha untuk tetap berbelanja menjadi kunci mempertahankan proses pemulihan ekonomi.
Baca juga: Target Pertumbuhan Ekonomi 2023 Diyakini Tercapai Jika Pemerintah dan Dunia Usaha Bersinergi
Hal itu ia sampaikan dalam sambutan melalui rekaman video pada acara Rakernas Himpunan Pengusaha KAHMI (HIPKA) di Jakarta Pusat, Kamis (9/2/2023).
"Indonesia telah mencapai pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31 persen. Ini tertinggi dalam 10 tahun terakhir. Kepercayaan konsumen dan pengusaha untuk tetap berbelanja menjadi kunci mempertahankan proses pemulihan ekonomi," kata Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar itu mengatakan indeks kepercayaan konsumen dan penjualan terus tumbuh.
Selain itu, inflasi pada Januari 2023 sebesar 5,28 persen juga disebut lebih terkendali dibanding negara lain seperti Amerika Serikat sebesar 6,5 persen.
Ia berujar, di tengah ketidakpastian global, wirausaha Indonesia tetap terjaga. Itu terlihat dari surplus perdagangan selama 32 bulan berturut-turut.
"Selama Januari-Desember 2022, surplus perdagangan mencapai 54,64 miliar dolar AS. Ini sangat tinggi dibanding periode yang sama sebesar 35,34 dolar AS," ujarnya.
Airlangga mengatakan peningkatan kualitas pertumbuhan ekonomi juga diiringi oleh kesejahteraan yang baik. Tingkat kemiskinan terus turun sejak September 2020 sebesar 10,19 persen, menjadi 9,54 persen pada Maret 2022.
Tingkat pengangguran pada Agustus 2020 menurun dari 7,1 persen menjadi 5,8 persen pada Agustus 2022.
Adapun beberapa sektor yang diharapkan jadi sumber pertumbuhan ekonomi tahun ini antara lain konsumsi, transportasi, penyediaan makan dan minuman (FnB), akomodasi, serta berbagai sektor berbasis UMKM.
"Sektor industri berbasis hilirisasi sumber daya alam juga menjadi pusat pertumbuhan dan ditopang komitmen Pemerintah terus mendorong ekpor berbasis nikel dan fosil," kata Airlangga.