News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Babak Baru Polemik Beras Bulog hingga Terindikasi Disalurkan ke Timor Leste

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso bersama Satgas Pangan Polda Banten pada konferensi pers di Polda Banten pada Jum'at (10/2/2023).

Buwas mengatakan, oknum tersebut membeli beras Bulog dengan harga Rp 8.300 untuk dipasarkan dengan harga lebih mahal yaitu Rp 12.000.

Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan Yakin Harga Beras akan Turun Bulan Depan, Ini Penyebabnya

"Bagaimana mungkin beras dari Bulog mereka beli Rp 8.300 langsung diganti bajunya, dia jual dengan pasar premium rata-rata Rp. 12.000 ya masyarat akan sama belinya, harganya Rp. 12.000," tegasnya.

Dikatakan Buwas, ratusan ton beras itu merupakan beras hasil impor yang dilakukan pemerintah sejak akhir Desember 2022 lalu. Hal itu dilihat dari ribuan karung beras bertuliskan Vietnam.

"Beras ini yang ditemukan oleh pihak Polda Banten sekarang ini jumlahnya 350 ton. Tapi jelas ini adalah beras dari Bulog dalam kegiatan OP (operasi pasar)," ujar Buwas.

"Faktanya seperti dilihat karung ini yang belum diubah bajunya ada tulisan Vietnam (Thailand juga ada) ya itu yang kita impor, salah satu negara yang kita datangkan berasnya dari Vietnam," sambungnya.

350 ton beras Bulog dicurangi tujuh oknum

Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Didik Hariyanto mengatakan, dari pelanggaran itu pihaknya bersama Satgas Pangan Polda Banten berhasil meringkus tujuh orang tersangka.

Tujuh orang tersangka tersebut yakni HS (36), TL (39), AN (58), BA (31), FA (42), HA (66) dan ID (30). Mereka berasal dari Lebak, Serang, Cilegon, dan Pandeglang.

Para tersangka itu diancam dengan pasal 62 ayat 1 junto pasal 8 ayat 1 huruf a dan b UU No 8 1999 tentang perlindungan konsumen dengan ancam pidana paling lama 5 tahun atau denda paling banyak Rp 2 miliar.

"Selain itu dikenakan juga pasal 382 KUHP dengan pidana maksimal 1 tahun 4 bulan," kata Didik.

Dia pun mengamankan sejumlah barang bukti berupa timbangan digital, mesin jahit karung, bukti transfer, nota penjualan, bukti catatan pengiriman dan distributor.

"Barang bukti 350 ton beras Bulog direpackaging timbangan digital, 8000 karung bekas bulog, alat-alat jahit karung, 10.000 karung beras premium merk rojolele, SP, Dewi Sri dan lain-lain, 50 bendel surat dan DO," ungkapnya.

Sementara itu, Kapolda Banten Rudy Heriyanto Adi Nugroho menambahkan, pihaknya bersama Satgas Pangan Polda Banten bakal menindaklanjuti temuan tersebut dan mengusut hingga akarnya.

"Kasus ini masih terus kita kembangkan, ke depannya, dan saya sudah perintahkan tidak perlu ada rem-reman langsung gaspol sampai ke atas," tegasnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini