News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Gembira untuk Putin, IMF Proyeksikan Ekonomi Rusia Cerah di 2023

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Rusia Vladimir Putin

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Dana Moneter Internasional (IMF) menyampaikan beberapa berita ekonomi yang menggembirakan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Dikutip dari Reuters, IMF baru-baru ini memperkirakan Rusia akan menghindari resesi pada tahun ini dan ekonominya diprediksi berkembang sebesar 0,3 persen, setelah menyusut sebesar 2,2 persen pada 2022.

Perkiraan terbaru IMF bisa menjadi angin segar bagi Rusia yang ekonominya terpukul oleh biaya invasi ke Ukraina dan sanksi dari pihak Barat. Pada proyeksi Oktober, IMF memperkirakan PDB negara itu berkontraksi sebesar 2,3 persen di tahun ini.

Baca juga: Update Perang Rusia-Ukraina Hari ke-353: Serangan Rudal Skala Besar Rusia Hantam Kyiv

IMF belum merinci asumsi yang mendasari pandangannya untuk ekonomi Rusia yang optimis. Ekonom Rusia, yang disurvei bulan ini oleh bank sentral negara itu, masih memperkirakan PDB turun 1,5 persen tahun ini.

Sedangkan kementerian ekonomi Rusia memperkirakan output akan berkontraksi sebesar 0,8 persen, menurut laporan media Rusia The Bell.

Kunci dari optimisme IMF kemungkinan berasal dari harga minyak serta efek larangan dan pembatasan harga minyak yang baru-baru ini diterapkan Uni Eropa dan Group of Seven (G7).

Langkah-langkah tersebut tidak akan "secara signifikan" mempengaruhi ekspor minyak Rusia, kata IMF. Hal itu menjadi perdebatan sengit di antara para ekonom karena harga minyak tetap di bawah batas yang ditetapkan oleh G7.

Ekspor minyak dan gas berjumlah sekitar 15 persen dari PDB Rusia pada 2021, dan pajak terkait ekspor minyak membiayai lebih dari 40 persen anggaran pemerintah.

Baca juga: Rusia akan Pangkas Produksi Minyak pada Maret 2023, Balas Sanksi Pembatasan Harga oleh Barat

Ural, minyak mentah Rusia, diperdagangkan sekitar 56 dolar AS per barel. Diskon untuk minyak berjangka Brent sekarang sebesar 33 persen, dibandingkan 7 persen pada sebelum perang Ukraina. Ini mengindikasikan sanksi Barat memiliki pengaruh, dan juga semakin meragukan optimisme IMF.

Pada Oktober, Bank sentral Rusia memperkirakan ekonomi domestik akan berkontraksi antara 1,5 persen hingga 4 persen pada tahun ini. Proyeksi itu mengasumsikan harga 70 dolar AS per barel untuk Ural, jumlah yang sama yang digunakan pemerintah untuk perencanaan anggarannya.

Bank Sentral Federasi Rusia mengadakan pertemuan pada Jumat (10/2/2023) untuk memutuskan apakah akan mengubah kebijakan suku bunga utamanya, yang ditetapkan sebesar 7,5 persen sejak September.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini