News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kendaraan Listrik

IBC: Penggunaan Kendaraan Listrik Dapat Tekan Impor BBM Sebanyak 23 Juta Barel per Tahun

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Indonesia Battery Corporation (IBC) memprediksi penggunaan kendaraan listrik secara masal bakal mengurangi volume impor bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah yang cukup besar.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRUBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Battery Corporation (IBC) memprediksi penggunaan kendaraan listrik secara masal bakal mengurangi volume impor bahan bakar minyak (BBM) dalam jumlah yang cukup besar.

Direktur Utama IBC Toto Nugroho mengatakan, pada tahun 2035, pengembangan ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) roda 4 dan juga roda 2 akan membutuhkan baterai sampai dengan 94 Gigawatt hour (GWh) per tahun.

Dengan demikian, hal tersebut berpotensi mengurangi impor BBM sebanyak 23 juta barel per tahun.

Baca juga: Industri Otomotif Dukung Implementasi Biodiesel B35, Gaikindo: Bisa Tekan Impor BBM

"Ini proyeksi kita kurang lebih dari segi konversi menjadi listrik, ini lah yang mengurangi penggunaan BBM," ucap Toto dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR-RI di Jakarta, dikutip Kamis (16/2/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Toto juga mengatakan, target penggunaan KBLBB roda 2 pada 2035 akan menembus angka 12 juta unit.

Sementara untuk KBLBB roda 4 bakal mencapai 1 juta unit.

Untuk itu, IBC akan memaksimalkan potensi sumber daya Indonesia melalui pembentukan ekosistem baterai dan kendaraan bermotor listrik yang terintegrasi dari hulu sampai hilir.

Toto juga menegaskan, pihaknya secara proaktif mendorong perkembangan pasar ekosistem baterai dan EV (electric vehicle) di Indonesia.

Kemudian, IBC mendukung pengembangan kendaraan listrik nasional, sehingga dapat menjadi bisnis produksi di ASEAN.

"Kita akan membuat Indonesia menjadi EV exporting hub, kalau kita lihat sekarang apa yang dilakukan oleh Hyundai adalah sudah melakukan pabrik produksi di Indonesia untuk produksi EV," papar Toto.

"Jadi bukan hanya baterainya, potensi kita menjadi EV exporting hub menjadi sangat luas," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini