Ia melanjutkan, pertumbuhan laba tersebut terjadi karena peningkatan pendapatan usaha BUMN dari Rp2.292 triliun pada 2021 menjadi Rp2.613 triliun pada 2022.
Kemudian, ekuitas seluruh BUMN pada 2021 mencapai Rp2.278 triliun, tumbuh menjadi Rp3.150 triliun.
Dan aset konsolidasi BUMN tumbuh dari dari Rp8.978 triliun menjadi Rp9.867 triliun di 2022.
Erick mengatakan, dari 12 klaster BUMN, sektor jasa keuangan disebut sebagai sektor yang paling banyak kontribusinya.
"Laporan keuangan yang kita berikan masih unaudited (belum diaudit), ini jangan langsung diklaim dan masih ada koreksi," papar Erick.
"Alhamdulillah dari aset (konsolidasi) sendiri meningkat dari Rp8.978 triliun menjadi Rp9.867 triliun," pungkasnya.