News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pemilu 2024

Uang Tersimpan di Luar Negeri Bakal Masuk RI Jelang Pemilu 2024, Indef: Di Dalamnya Ada Uang Haram

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pemilu. Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, bakal ada dana yang mengalir dari luar negeri ke dalam Indonesia jelang hari Pemilu 2024.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyatakan, bakal ada dana yang mengalir dari luar negeri ke dalam Indonesia jelang hari Pemilu 2024.

Ekonom senior Indef Iman Sugema mengatakan, biasanya aliran dana yang masuk ke tanah air mulai sejak beberapa bulan jelang pemilu dilaksanakan.

"Mungkin ada sedikit hot bahwa di tahun tahun pemilu, terutama pada saat hari H-nya atau 3 bulan sebelum menjelang hari H itu uang-uang yang beredar di luar negeri, termasuk di dalamnya adalah uang haram akan masuk ke Indonesia yang tadinya dikumpulkan oleh politisi A B C D E F begitu kan," ujarnya dalam diskusi publik “Tantangan Ekonomi di Tahun Pemilu”, Kamis (2/3/2023).

Baca juga: Mahfud MD Sebut Pemilu 2024 Harus Dibekali Revolusi Mental agar Berjalan Baik

Iman mengungkapkan, biasanya uang tersebut berasal dari negara-negara safe haven, dibawa masuk ke tanah air buat modal politik.

"Nah, ini kemudian dibawa masuk ke Indonesia dari safe haven entah dari Singapura atau dari mana akan dibawa masuk ke Indonesia untuk membiayai aktivitas politik mereka. Saya kira ini merupakan pola yang umum ya, selalu terjadi di Indonesia, sekali lagi pembiayaan politik adalah bagian dari permainan," katanya.

Di sisi lain, menurut dia aliran dana yang masuk tersebut bisa dimanfaatkan pelaku di sektor keuangan karena permintaan untuk rupiah akan menjadi lebih tinggi.

Pasalnya, Iman menjelaskan, bahwa mereka harus mengkonversikan uang-uang dari mata uang asing tersebut ke dalam rupiah.

"Itu akan menyebabkan kita harus membuka keran supaya mereka bisa mengkonversi mata uang apapun ke dalam mata uang Indonesia dan ini inti dari bagaimana kita bisa mengakomodir situasi politik untuk kepentingan industri finansial di Indonesia. Di dalam masa pemilu ini kan uang-uang yang lari keluar akan masuk kembali ke Indonesia, nah itu harus dimanfaatkan secara maksimal ya untuk pelaku industri finansial di Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini