"Satu-satunya cara untuk menurunkan inflasi yang kaku ini adalah dengan menyerangnya dari sisi moneter dan fiskal. Semakin banyak kita membantu di sisi fiskal, semakin sedikit orang yang harus Anda keluarkan dari pekerjaan," kata Senator AS dari Partai Republik, John Kennedy.
"Itu bisa berjalan seperti itu," kata Powell.
Pada kesempatan terpisah dalam pertemuan itu, Powell nampak setuju dengan pernyataan anggota parlemen dari Partai Demokrat bahwa laba perusahaan yang lebih rendah dapat membantu menurunkan inflasi, dan dengan argumen Partai Republik mengenai lebih banyak produksi energi dapat membantu menurunkan harga.
Sangat Hawkish
Pernyataan Powell hampir menyiratkan pejabat The Fed akan memproyeksikan titik akhir yang lebih tinggi untuk suku bunga acuan pada pertemuan 21 hingga 22 Maret mendatang. Hal itu memicu repricing cepat di pasar obligasi karena investor meningkatkan taruhan bahwa The Fed akan menyetujui kenaikan setengah poin persentase.
Suku bunga kebijakan The Fed saat ini berada di kisaran 4,50 persen hingga 4,75 persen. Para pejabat The Fed melihat suku bunga naik ke tingkat 5,1 persen pada Desember.
Pernyataan Powell "sangat hawkish," kata seorang analis pasar di TraderX yang berbasis di London, Michael Brown.
Baca juga: Bursa Saham Asia Anjlok Terbebani Kekhawatiran Kenaikan Suku Bunga The Fed
Dengan kenaikan suku bunga 50 basis poin, Brown mengatakan laporan pekerjaan bulanan yang kuat kemungkinan akan mengarah pada "seruan untuk tingkat terminal 6 persen", atau hampir satu poin persentase lebih tinggi dari yang diproyeksikan pejabat The Fed pada Desember.
Rilis laporan pekerjaan Departemen Tenaga Kerja AS untuk Februari pada Jumat (10/3/2023) dan laporan inflasi minggu depan dikutip oleh Powell sebagai hal penting dalam membentuk langkah The Fed untuk pertemuan berikutnya.
Powell dijadwalkan menghadap Komite Jasa Keuangan DPR AS pada hari ini, Rabu (8/3/2023).