Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor Februari 2023 sebesar 15,92 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 13,68 persen dibanding Januari 2023 secara bulanan atau month to month.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M Habibullah merincikan, nilai impor secara bulanan menurun 13,68 persen dari 18,44 miliar dolar AS menjadi 15,92 miliar dolar AS.
"Secara rinci untuk komoditas migas, itu terjadi penurunan nilai minus 17,19 persen atau turun dari 2,91 miliar dolar AS menjadi 2,41 miliar dolar AS," ujarnya dalam konferensi pers, Rabu (15/3/2023).
Demikian juga untuk impor nonigas turun nilainya dari 15,54 miliar dolar AS jadi 13,51 miliar dolar AS atau minus 13,03 persen.
"Di grafis itu terlihat perkembangan dari tahun 2021 hingga tahun 2023 atau dalam 3 tahun terakhir, pertumbuhan impor bulan Februari memiliki pola yang sama, yaitu trend menurun secara bulanan," kata Habibullah.
Impor tercatat minus 0,58 persen pada Februari 2021, minus 8,64 persen pada Februari 2022, dan minus 13,68 persen pada Februari 2023
Habibullah menjelaskan, penurunan impor non migas sebesar 13,03 persen pada Februari 2023 terhadap bulan sebelumnya karena peran beberapa komoditas.
Baca juga: Nilai Impor Indonesia Tembus Rp260 Triliun di Januari 2022
Pertama, adalah mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya atau kode HS 85 turun sebesar 15,22 persen dan mesin peralatan mekanis serta bagiannya kode HS 84 turun 7,27 persen.
"Selanjutnya, komoditas plastik dan barang dari plastik kode HS 39 turun 15,21 persen. Sementara itu, penurunan impor migas sebesar 17,19 persen dikarenakan turunnya minyak mentah sebesar 45,39 persen dan hasil minyak turun 8,2 persen," pungkas Habibullah.