News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Harga Beras Melonjak

Cadangan Beras Bulog Saat Ini Tersisa 230 Ribu Ton, Bakal Impor Lagi? Ini Kata Buwas

Penulis: Nitis Hawaroh
Editor: Seno Tri Sulistiyono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Direktur Utama Bulog Budi Waseso.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nitis Hawaroh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso (Buwas) menyatakan, cadangan beras pemerintah saat ini tinggal 230 ribu ton.

Jumlah tersebut bakal berkurang seiring bansos yang mencapai 210 ribu ton beras per bulan. Artinya, sisa beras pemerintah hanya 20 ribu ton saja.

Menanggapi persoalan impor beras dalam mencukupi cadangan beras pemerintah, Buwas mengaku hal itu perlu dilakukan melalui Rakortas dengan Menteri Perdagangan.

Baca juga: Kemendag Berencana Impor Beras Lagi, Anggota Komisi VI DPR Sebut Pemerintah Malas Berpikir

"Kan belum, itu kan katanya Mendag. Yang kemarin sampaikan dari Mendag ya, pasti harus melalui rakortas, saya nunggu saja, karena kan saya operator ya, tinggal perintahnya apa kita laksanakan gitu, nanti kan ada keputusan," kata Buwas kepada wartawan di DPR, Senin (20/3/2023).

Dikatakan Buwas, cadangan beras pemerintah tidak mencukupi untuk stok bulan depan atau pada April 2023. Terlebih, adanya kebijakan pemerintah terkait penyaluran bantuan sosial (bansos) sebesar 210 ribu ton beras.

"Kalau untuk operasi pasar masih cukup, tapi itu untuk bulan ini. Ok? Tapi kan kita ada kepentingan untuk bulan depan, termasuk ada penyaluran bansos yang setiap bulannya 210 ribu, nah itu harus terpenuhi, gitu loh," paparnya.

Buwas menegaskan, saat ini penyerapan gabah nasional masih sedikit atau baru mencapai 30 ribu ton. Kata dia, jumlah tersebut bakal ditambah dengan pasokan gabah dari penggiling-pengiling beras di Indonesia.

"Belum dapat, baru dapat 30 ribu ton untuk penyerapan yang sampai dengan saat ini," ucap dia.

"Nah sekarang kita sedang lagi mau bicara dengan Pak Menko Perekonomian, untuk menghitung serapan dari yang penggilingan-penggilingan. Tunggu saja," lanjutnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini