Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Raksasa perbankan Swiss UBS telah mengakuisisi Credit Suisse senilai 3,25 miliar dolar AS, yang akan dibayarkan dengan saham UBS kepada pemegang saham Credit Suisse.
Setelah pengumuman kesepakatan antara dua pilar layanan keuangan Swiss itu, saham keduanya memimpin kerugian di indeks Stoxx 600 pan-Eropa pada perdagangan Senin (20/3/2023) pagi.
Dikutip dari CNBC, saham Credit Suisse ambruk sebesar 60 persen sekitar pukul 09:05 waktu London (05:05 ET), sementara saham UBS diperdagangkan 10 persen lebih rendah.
Baca juga: Saham di Bursa Asia Anjlok, Akuisisi Credit Suisse Gagal Redam Kepanikan Investor
Indeks perbankan Eropa turun hampir 2 persen pada waktu yang sama, dengan saham pemberi pinjaman termasuk ING, Deutsche Bank dan Barclays semua jatuh lebih dari 4 persen.
Sementara itu, otoritas dan regulator Swiss membantu memfasilitasi kesepakatan tersebut, yang diumumkan pada Minggu (19/3/2023), saat Credit Suisse terhuyung-huyung di tepi jurang keruntuhannya.
Kesepakatan tersebut menjadi perhatian bagi sistem perbankan, begitu juga dengan jejak global Credit Suisse mengingat banyaknya anak perusahaan internasional yang dimiliki bank itu. Neraca bank berusia 167 tahun itu berukuran sekitar dua kali lipat dari Lehman Brothers ketika runtuh, sekitar 530 miliar franc Swiss pada akhir tahun lalu.
Bank gabungan tersebut akan menjadi raksasa pemberi pinjaman, dengan total aset lebih dari 5 triliun dolar AS yang diinvestasikan dan “peluang nilai berkelanjutan", kata UBS dalam pernyataannya pada Minggu malam.
Ketua Bank UBS Colm Kelleher mengatakan akuisisi itu “menarik” bagi pemegang saham UBS, meski dia kemudian mengklarifikasi pernyataannya dengan mengatakan langkah tersebut dilakukan sebagai "penyelamatan darurat yang menyangkut Credit Suisse".
“Kami telah menyusun transaksi yang akan mempertahankan nilai yang tersisa dalam bisnis sambil membatasi eksposur penurunan kami,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
“Memperoleh kapabilitas Credit Suisse di bidang kekayaan, manajemen aset, dan perbankan universal Swiss akan memperkuat strategi UBS untuk mengembangkan bisnis-bisnis ringan modalnya,” tambahnya.
Kepala ekonom di Capital Economics, Neil Shearing, mengatakan pengambilalihan penuh Credit Suisse mungkin merupakan cara terbaik untuk mengakhiri keraguan tentang kelangsungan bisnisnya, tetapi “kesulitan akan ada dalam perincian” dari perjanjian pembelian UBS.
“Satu masalah adalah bahwa harga yang dilaporkan sebesar $3,25 miliar setara dengan ~4 persen dari nilai buku, dan sekitar 10% dari nilai pasar Credit Suisse pada awal tahun,” ungkapnya dalam sebuah laporan yang terbit hari ini.
“Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar aset Credit Suisse senilai 570 miliar mungkin mengalami penurunan nilai atau dianggap berisiko mengalami penurunan nilai. Hal ini dapat menimbulkan kegelisahan baru tentang kesehatan bank.” imbuhnya.